spot_img
Minggu 19 Oktober 2025
spot_img

Penyu Hijau Ditemukan Penuh Parasit di Pantai Timur Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan oleh nelayan di Pantai Timur Pangandaran, Kamis (13/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Penyu berukuran sekitar 45 sentimeter dan berbobot lima kilogram itu tampak lemah saat berenang. Tubuhnya dipenuhi parasit dan kerang laut yang menempel di tempurungnya, seolah tengah meminta pertolongan.

Baca Juga: Tiga Dekade Tanpa Revitalisasi, Pasar Pananjung Pangandaran Kian Memprihatinkan

Melihat kondisinya, para nelayan segera mengevakuasi penyu tersebut dan menyerahkannya kepada komunitas pegiat lingkungan setempat untuk mendapatkan perawatan.

Pegiat lingkungan laut Pangandaran, Hediat Kelsaba atau yang akrab disapa Encek, membenarkan penemuan itu. Ia mengatakan, penyu tersebut kini berada dalam penanganan tim penyelamat.

“Kondisinya cukup kotor dan lemah. Saat ini kami sedang membersihkan tempurungnya dari parasit dan kerang laut,” ujar Encek, Minggu (19/10/2025).

Menurut Encek, meski masih hidup, penyu itu menunjukkan tanda-tanda sakit. Pihaknya tengah melakukan observasi untuk memastikan tidak ada infeksi atau penyakit lain yang membahayakan.

“Penyebab pastinya belum diketahui, tapi besar kemungkinan karena perubahan cuaca ekstrem belakangan ini. Laut yang panas lalu tiba-tiba hujan bisa sangat memengaruhi kesehatan satwa laut,” jelasnya.

Pertanda Gangguan Ekosistem

Encek menambahkan, Pantai Timur Pangandaran bukanlah habitat alami penyu hijau. Spesies ini biasanya ditemukan di kawasan Pantai Batuhiu atau Legokjawa Madasari. Karena itu, kemunculannya di lokasi tersebut diduga menjadi pertanda adanya gangguan ekosistem laut.

“Kalau penyu sampai muncul di Pantai Timur, bisa jadi mereka mencari tempat yang lebih aman karena habitat aslinya terganggu,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak memperjualbelikan penyu yang ditemukan terdampar, melainkan segera melaporkannya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau komunitas lingkungan terdekat.

“Kalau ada penyu terdampar, mohon jangan mengambil apalagi menjualnya. Laporkan ke kami agar bisa segera kami tangani dengan benar,” tegasnya.

Encek menilai, penemuan ini menjadi alarm penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih memperhatikan kondisi laut Indonesia.

“Ini bukti nyata bahwa laut kita sedang tidak baik-baik saja. Entah karena pencemaran atau dampak perubahan iklim, tapi ini sinyal bahaya yang harus segera kita sikapi,” pungkasnya.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru