GARUT,FOKUSJabar.id: Desa Karyamukti Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) membuktikan, inovasi berbasis teknologi dapat membawa desa ke panggung nasional.
Berkat implementasi Smart Farming yang mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT), Desa Karyamukti berhasil meraih Juara III Mandaya Award 2025 kategori Desa dengan Inovasi dan Pemberdayaan.
BACA JUGA:
1.200 Peserta JOTA-JOTI Garut Dibekali Kaidah dan Etika Jurnalistik
Penghargaan bergengsi tersebut diberikan langsung oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa PDT).
Kepala Desa Karyamukti, Widya Heru Kartika mengatakan, fokus utama adalah transformasi agroteknologi dari manual dan semi manual (springkel) menuju sistem digital penuh dengan IoT.

“Fokus kami adalah smart farming dengan teknologi IoT. Di mana kami berdayakan warga dalam proses pengerjaannya serta meningkatkan ketahanan pangan,” kata Heru.
“Raihan ini adalah buah dari inovasi, konsistensi, komitmen dan sustainable program yang kami jalankan,” Dia menambahkan.
Menurut Heru, inovasi tersebut tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil pertanian. Namun juga secara langsung berkontribusi pada peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan memberikan penghasilan bagi masyarakat yang terlibat.
Heru meyebut, hasil panen dari demplot yang disediakan dirasakan oleh warga secara gratis.”
BACA JUGA:
Desa Karyamukti Cibatu Garut Juara 3 Mandaya Award 2025
Untuk memperkuat inovasi, Desa Karyamukti menggandeng salah satu universitas dengan jurusan sains dan teknologi.
Heru menegaskan, kunci keberlanjutan program ini adalah “innovasi, konsisten, komitmen dan sustainable (berkelanjutan).”
Pihakna berharap, Pemerintah Daerah bisa memberikan support agar lebih berkembang dan berkelanjutan.
“Pemda melalui dinas terkait bisa memberikan support agar kegiatan kami bisa lebih berkembang dan berkelanjutan,” harap Heru.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, Erwin Rianto Nugraha mengapresiasi prestasi Desa Karyamukti.
Pihaknya berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program inovatif tersebut.
“Kami bangga atas pencapaian Desa Karyamukti yang telah mengharumkan nama Garut di tingkat nasional,” kata Erwin.
DPMD akan berupaya memberikan dukungan optimal bagi desa-desa yang berprestasi. Terlebih prestasi yang diraih Karyamukti adalah ajang nasional.
Tantangan Lahan Sempit dan Solusi Inovasi Desa

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman juga mengapresiasi upaya yang dilakukan Kades Karyamukti untuk mengadopsi penerapan teknlogi pertanian.
Menurutnya, upaya ini akan semakin meningkatkan produktifitas pertanian dan efektifitas pemanfaatan lahan yang semakin sempit. Sehingga bisa memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi petani.
Upaya Desa Karyamukti dalam memberdayakan warga melalui pertanian cerdas sangat relevan dengan kondisi umum petani di Garut yang didominasi oleh kepemilikan lahan sempit.
BACA JUGA:
Bupati Garut Dorong PBVSI Wujudkan Prestasi dan Ekonomi Melalui Olahraga Bola Voli
Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ardhi Firdian membenarkan, skala kepemilikan lahan menjadi tantangan utama yang harus diatasi dengan inovasi.
Berdasarkan data, sebanyak 64 persen petani memiliki lahan kurang dari atau sama dengan 0,5 hektare. Sementara 28 persen petani memiliki lahan seluas 0,51–1 hektare.
“Hanya 8 Persen petani yang memiliki lahan lebih dari 1 hektare. Mayoritas petani kita menghadapi tantangan lahan yang sempit. Oleh karena itu, langkah yang diambil Desa Karyamukti dengan menerapkan teknologi IoT dalam smart farming adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas di tengah keterbatasan lahan,” jelas Ardhi Firdian.
(Y.A. Supianto)