spot_img
Selasa 14 Oktober 2025
spot_img

ASN Pangandaran Emak Irna Klarifikasi Soal Amplop Segepok Pemberian Dedi Mulyadi

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Nama Emak Irna, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kabupaten Pangandaran, kembali menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar, Rabu (8/10/2025), ia tampak memamerkan setumpuk uang pecahan seratus ribu rupiah yang disimpannya di dalam amplop bergambar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Video tersebut menuai beragam reaksi dari warganet. Tak sedikit yang memberikan komentar bernada miring terhadap aksi Emak Irna tersebut.

Baca Juga: Diduga Lalai Tangani Pasien hingga Meninggal Dunia, Ini Respon RSUD Pandega Pangandaran 

Menanggapi viralnya video itu, Emak Irna tak membantah bahwa dirinya memang mengunggah rekaman tersebut. Ia menjelaskan, video itu awalnya dibuat untuk menjawab rasa penasaran sejumlah rekannya yang bertanya lewat pesan WhatsApp seusai dirinya bertemu langsung dengan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, di Lembur Pakuan.

“Banyak teman yang nge-WA nanya hasil pertemuan saya dengan Bapak (Dedi Mulyadi). Karena tidak sempat membalas satu per satu, akhirnya saya buat video pendek dan unggah di status WhatsApp,” ujar Emak Irna kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Ia menuturkan, saat perjalanan menuju Lembur Pakuan, pesan dari rekan-rekannya sudah membanjiri ponselnya. Namun, ia memilih tidak membalas karena sedang fokus mempersiapkan diri menghadapi pertemuan dengan orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.

“Pertemuan itu luar biasa. Saya bangga sekaligus gugup karena bisa berdiskusi langsung dengan Pak Gubernur. Apalagi, elektabilitas beliau sedang tinggi,” tambahnya.

Uang dari Dedi Mulyadi Bukan Hadiah Pribadi

Lebih lanjut, Emak Irna menjelaskan uang yang ia terima dari Dedi Mulyadi bukan hadiah pribadi. Melainkan pengganti biaya transportasi dan sosialisasi terkait Surat Edaran (SE). Kemudian juga sosialisasi Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang ia bantu sebarluaskan melalui media sosial.

Selain itu, sebagian dari uang tersebut juga ia gunakan untuk membantu beberapa warga Pangandaran yang menjadi korban penipuan bermodus program bedah rumah.

“Uang itu bukan untuk saya pribadi. Itu bantuan untuk menutupi biaya akomodasi, transportasi, dan membantu warga yang sedang kesusahan. Itu tugas yang diberikan Bapak kepada saya,” pungkasnya.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru