spot_img
Kamis 9 Oktober 2025
spot_img

Dedi Mulyadi: Ekspor Lancar, Ekonomi Warga Ikut Bergerak

KARAWANG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) menghadiri seremoni “3 Juta Ekspor bagi Indonesia, Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa” di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant 1, Kabupaten Karawang, Kamis (9/10/2025).

Dedi Mulyadi mendukung penuh terhadap kegiatan ekspor kendaraan dari tanah air. Selain itu, Dia juga mendorong percepatan konektivitas dan kelancaran ekspor dari kawasan industri. Khususnya di Jawa Barat (Karawang dan Subang).

BACA JUGA:

KDM: Gerakan Sapoe Sarebu Hidupkan Tradisi Gotong Royong

Menurutnya, penyelesaian akses jalan tol menuju Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang menjadi hal yang mendesak. Dengan begitu, kegiatan ekspor dapat berjalan lebih efisien.

“Masih ada kekurangan (pelabuhan) Patimban itu akses tolnya harus segera dipercepat biar ekspornya lancar,” kata KDM.

Dedi Mulyadi menyebut, kelancaran ekspor akan berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi. Baik di tingkat makro maupun mikro.

“Kalau ekspor lancar, orang banyak bekerja. Kalau orang bekerja, warung laku, keluarganya bahagia, dan tidak ada masalah ekonomi,” ungkap KDM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendorong percepatan sejumlah perjanjian dagang internasional Indonesia dengan negara-negara sahabat untuk memperluas akses pasar ekspor.

Menurut Airlangga, langkah tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang aktif membuka market baru dan menambah kuota produk Indonesia di negara tujuan ekspor.

BACA JUGA:

Gubernur Jabar Dorong UIII Jadi Etalase Budaya Sunda ke Mancanegara

“Indonesia sedang terus bernegosiasi dengan multi blok luar negeri,” ujar Airlangga.

Dia menambahkan, capaian ekspor otomotif nasional, khususnya oleh PT TMMIN yang telah menembus tiga juta unit ke 100 negara sejak 1987 merupakan hasil kuatnya ekosistem rantai pasok (supply chain) di dalam negeri.

Rantai pasok tersebut melibatkan industri kecil dan menengah. Seperti pabrik baja, plastik, ban, karet dan kaca.

“Komponen ini melibatkan 540 pemasok di tier 2 dan 240 di tier 1, dengan total tenaga kerja mencapai 360 ribu orang,” ungkap Airlangga.

“Ini bukti nyata daya saing Indonesia di kancah global,” tutup Airlangga.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru