spot_img
Selasa 7 Oktober 2025
spot_img

‘Bale Pananggeuhan’ Gedung Sate Jadi Harapan Baru Warga Cari Keadilan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Antusiasme luar biasa menyambut dibukanya Bale Pananggeuhan (Balai Penanggulangan) di Gedung Sate, Bandung. Pada hari pertama beroperasi, Senin (6/10/2025), ratusan warga dari berbagai daerah di Jawa Barat langsung memadati lokasi layanan pengaduan satu pintu ini, menunjukkan tingginya harapan publik terhadap fasilitas baru tersebut.

Bale Pananggeuhan, yang dikelola oleh Setda Pemprov Jabar, adalah konsep layanan terpadu yang memadukan pelayanan dan pengaduan masyarakat dalam tiga isu krusial: kesehatan, pendidikan, dan bantuan hukum.

Sejak dibuka pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, Balai yang berlokasi strategis di pinggir Masjid Pemprov Jabar ini tak pernah sepi. Warga disambut oleh petugas yang dengan sigap mengarahkan dan memberikan nomor antrean.

BACA JUGA: Gubernur Jabar: Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Sukarela

Beragam persoalan diutarakan warga. Salah satunya pasangan suami istri dari Bandung Barat, Andri dan Yanti, yang datang meminta bantuan hukum terkait kasus kecelakaan.

“Kecelakaan terjadi 5 September lalu di Tol KM 13,5 Moh Toha. Kakak ipar saya ditabrak pengendara lain yang melaju kencang saat mobil kami mogok. Mereka janji tanggung jawab kekeluargaan, tapi sampai sekarang nihil,” keluh Andri. Pasangan ini berharap aduan di Bale Pananggeuhan bisa mendesak ganti rugi unit mobil dan pertanggungjawaban kepada anak almarhum yang kini menjadi yatim.

Sementara itu, Ai Rosita (55), seorang buruh cuci dari Batununggal, Kota Bandung, datang dengan harapan mendapat bantuan untuk pendidikan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMA dan SMP, serta bantuan untuk bertahan hidup.

“Biaya hidup saat ini berat, apalagi saya seorang janda. Upah buruh cuci pas-pasan. Saya hanya ingin bisa bertahan hidup, enggak muluk-muluk,” ungkap Ai, yang bahkan mengaku khawatir bantuan sosial seperti PKH yang ia terima diancam dicoret.

Meskipun membludak, warga mengapresiasi proses layanan yang cepat dan tidak berbelit. Ai Rosita mengaku hanya butuh waktu kurang dari 15 menit untuk mendapatkan surat tanda terima dengan nomor pelayanan.

“Pelayanan ini tidak ribet melainkan cepat,” ujarnya. Warga akan dihubungi langsung untuk tindak lanjut aduan mereka.

Hingga pukul 11.00 WIB, tercatat sudah ratusan aduan yang masuk. Warga hanya perlu mempersiapkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP agar dapat diarahkan sesuai keluhan.

Fasilitas Unik: Mie Kocok Bandung untuk Pengadu

Yang menarik, untuk memberikan kenyamanan dan suasana kekeluargaan, para warga yang selesai menyampaikan aduan dijamu dengan semangkuk Mie Kocok khas Bandung yang menggugah selera sebelum meninggalkan Gedung Sate.

Analis Kebijakan Utama Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat, menegaskan bahwa Bale Pananggeuhan adalah wujud atensi khusus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar Gedung Sate menjadi ruang yang hidup untuk melayani masyarakat.

BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Jabar Dukung Gerakan Rereongan Sapoe Saribu

“Gubernur Dedi Mulyadi memberikan atensi khusus agar Bale Pananggeuhan benar-benar menjadi ruang yang hidup bagi masyarakat yang membutuhkan solusi,” kata Iip.

Ia menjamin seluruh laporan akan ditindaklanjuti instansi terkait dengan target penyelesaian secepat mungkin. “Pak KDM kan lari, ya kita juga harus lari. Kita dorong percepatan dan pelayanan maksimal. Ini bagian dari komitmen kita,” pungkasnya, 

spot_img

Berita Terbaru