PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Delapan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Attarbiyah Leuwiliang, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, mengalami gejala diduga keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (1/10/2025).
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Pangandaran, Ahmad Rifa’i, mengatakan para siswa tersebut mengalami gejala sesak napas, lemas, pusing, hingga muntah setelah menyantap hidangan MBG.
Baca Juga: Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Dilarikan ke Rumah Sakit
“Delapan siswa mengalami dugaan keracunan. Menurut keterangan kepala sekolah, gejalanya sesak napas, lemas, dan pusing,” kata Ahmad saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Seluruh siswa yang sakit langsung dilarikan ke Puskesmas Cigugur untuk mendapat perawatan medis. Dari delapan siswa, tujuh di antaranya sudah membaik dan dipulangkan. Namun satu siswa masih harus mendapat penanganan lebih lanjut dengan infus.
“Untuk satu siswa masih dalam observasi. Hasil pemeriksaan medis lengkapnya belum keluar, jadi belum diketahui pasti bahan makanan apa yang menyebabkan gejala keracunan,” jelas Ahmad.
Menurut Ahmad, menu MBG yang dikonsumsi siswa berupa sayur capcay, tahu, ayam kecap, dan buah. Meski tidak tercium bau atau ada tanda makanan basi, beberapa siswa mulai mengalami keluhan tidak lama setelah makan.
Guru MI Attarbiyah, Tati, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut makanan dibagikan sekitar pukul 08.30 WIB, dan selang beberapa saat sejumlah siswa mulai merasakan mual, pusing, sakit perut, hingga sesak napas.
(Sajidin)