BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah menyusul kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengurangi kuota pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Sebelumnya, Kota Bandung mendapat jatah pembuangan hingga 1.200 ton per hari, namun kini hanya 980 ton per hari. Artinya, ada sekitar 220 ton sampah setiap hari yang tidak bisa diangkut ke TPA.
Baca Juga: Dih! 87 SPPG di Kota Bandung Belum Berserfitikat SLHS
“Ini kendala pertama yang kami hadapi. Pengurangan 220 ton per hari tentu berdampak besar terhadap operasional pengangkutan sampah di Kota Bandung,” ujar Wali Kota Bandung, Erwin, di Balai Kota, Senin (29/9/2025).
Situasi kian pelik karena TPA Sarimukti juga tidak beroperasi setiap hari Minggu. Akibatnya, sampah menumpuk hingga 1.496 ton setiap akhir pekan.
“Kalau dijumlahkan, potensi penumpukan bisa lebih dari 1.700 ton dalam seminggu. Alhamdulillah, sampai saat ini masih bisa kami atasi,” tambah Erwin.
Strategi Pemkot Bandung
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Pemkot Bandung menyiapkan sejumlah langkah:
- Mendorong terbentuknya Kawasan Bebas Sampah (KBS) dengan melibatkan peran aktif ketua RW dan warga.
- Mengoptimalkan mesin insinerator di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk mengurangi volume sampah.
- Membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta maupun komunitas, melalui sistem tipping fee, guna mendukung pengelolaan sampah.
- Menjalin komunikasi intensif dengan Pemprov Jawa Barat untuk mencari solusi jangka panjang.
Erwin berharap Gubernur Jawa Barat bisa segera duduk bersama membahas persoalan ini agar solusi cepat dapat diwujudkan.
“Kami butuh diskusi langsung dengan Pak Gubernur supaya bisa ditemukan jalan keluar yang tepat dan cepat,” tegasnya.
Di sisi lain, Pemkot juga mengimbau masyarakat agar ikut berperan dengan memilah dan mengurangi sampah sejak dari rumah.
“Kolaborasi warga sangat penting. Jika dari rumah bisa memilah dan mengurangi sampah, itu akan sangat membantu,” pungkas Erwin.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Bandung berupaya mencegah terjadinya krisis sampah sekaligus menjaga lingkungan kota tetap bersih dan sehat.
(Yusuf Mugni)