spot_img
Minggu 21 September 2025
spot_img

2000 Siswi Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1 Bandung, Teddy Tjahjono: Cetak Rekor Terbanyak

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelaran MilkLife Soccer Challenge seri 1 Bandung musim 2025-2026 mencatatkan peserta terbanyak dari penyelenggaraan di lima kota sebelumnya. Turnamen sepakbola putri kelompok umur yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife di Bandung ini diikuti total 2.100 siswi SD dan MI di wilayah Bandung dan sekitarnya.

“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan MilkLife Soccer Challenge seri 1 Bandung ini karena antusiasnya sangat tinggi. Bahkan dari jumlah peserta pun meningkat mencapai 2.100 siswi di KU 8 tahun, KU 10 tahun, dan KU 12 tahun. Ini jumlah peserta terbanyak dibanding lima kota penyelenggara sebelumnya, Bandung selalu luar biasa,” kata Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono saat ditemui di Lapangan Candradimuka Pusdikif, Jalan Supratman Kota Bandung, Minggu (21/9/2025).

Sebagai kota dengan kultur sepakbola yang kuat, lanjut Teddy, Bandung selalu menyambut antusias setiap gelaran MilkLife Soccer Challenge pada setiap seri di setiap tahunnya. Selain itu, konsistensi pelaksanaan turnamen sepakbola putri kelompok usia ini makin mendorong antusiasme dari para siswi maupun sekolah-sekolah untuk ikut ambil bagian.

“Pada setiap seri di setiap tahun gelaran MilkLife Soccer Challenge di Bandung, jumlah peserta terus meningkat dan selalu mencatatkan rekor. Konsistensi ini yang terus kita jaga agar anak-anak maupun sekolah-sekolah terus terpacu mengikuti gelaran turnamen ini,” Teddy menuturkan.

MilkLife Soccer Challenge Bandung
Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono. (FOTO: Ageng)

Tak hanya dari sisi kuantitas peserta, eks petinggi Persib Bandung ini pun melihat peningkatan dari sisi kualitas peserta. Secara teknik, para peserta MilkLife Soccer Challenge di Bandung ini mampu menunjukkan performa yang terus meningkat lebih baik di setiap tahunnya.

“Itu menjadi salah satu alasan kami mengubah ukuran lapangan menjadi lebih luas serta perubahan beberapa aturan permainan di gelaran tahun ini. Kualitas teknik dari peserta terus meningkat karena pelaksanaan turnamen yang rutin dan konsisten memacu mereka untuk lebih baik,” Teddy menerangkan.

Dari sisi kualitas, kata Teddy, Bandung selalu memunculkan talenta-talenta pesepakbola putri di setiap tahun. Bahkan beberapa lulusan MilkLife Soccer Challengen – Bandung sudah mampu menunjukkan kualitas mereka di level nasional.

Seperti pada gelaran tahun 2024, Kazumi Zalfa Arrobi’ Nurlan, Amanda Fitriani, dan Bilqis Fatimah Azzahra mampu tampil apik membela All Star Bandung pada seri Grand Final 2025 di Kudus. Mereka pun menjadi andalan tim Indonesia di kategori KU 12 tahun pada Junior Soccer School and League (JSSL) Singapore 7’s pada awal tahun 2025 lalu.

“Lulusan MilkLife Soccer Challengen Bandung pun ada 3 orang yang terpih masuk dalam timnas Indonesia U16. Namun karena aturan batasan usia di AFC yang ketat, mereka tidak bisa bergabung karena masih berusia 12 tahun dan 14 tahun, padahal mereka jadi salah satu pemain andalan,” kata Teddy yang juga menjabat sebagai Manajer Timnas Putri U16.

MilkLife Soccer Challenge Bandung
Pertandingan MilkLife Soccer Challenge seri 1 Bandung di kelompok usia 10 tahun. (FOTO: Ageng)

Tak hanya di Bandung, Teddy menuturkan jika konsistensi pelaksanaan MilkLife Soccer Challenge telah menunjukkan dampak signifikan bagi perkembangan sepakbola putri di Tanah Air. Lulusan dari turnamen yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife ini, tidak hanya mewarnai tim nasional sepakbola putri tapi juga mampu menghiasi setiap turnamen sepakbola putri di Indonesia.

“Seperti pada gelaran Piala Pertiwi tahun 2025, dari sekitar 2.900 pesepakbola putri yang terlibat dan 1.300 diantaranga merupakan lulusan MilkLife Soccer Challenge. Ini menunjukkan jika apa yang dilakukan kami sudah berjalan sesuai trek. Semoga ini terus terjaga dan meningkat, setiap seri MilkLife Soccer Challenge mampu melahirkan talenta-talenta baru pesepakbola putri untuk perkembangan sepakbola putri di Indonesia,” Teddy menegaskan.

(ageng)

spot_img

Berita Terbaru