BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait optimis dengan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan Rp 130 Triliun bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja dan menyerap
tenaga kerja di sektor perumahan Indonesia.
“Tadi saya lihat langsung pola interaksinya bagus, ada dialog, jadi peserta bisa bertanya langsung apa saja manfaat dan syarat-syaratnya untuk dapat KUR Perumahan. Jadi artinya ya sosialisasi itu harus masif sehingga dimengerti oleh masyarakat luas,” kata Pria yang akrab disapa Ara di Hotel Crowne Plaza, Kota Bandung, Jum’at (19/9/2025).
Pihaknya juga optimis hingga akhir Desember 2025 KUR Perumahan bisa diserap oleh sisi demand dan supply sektor perumahan.
Selain suku bunganya disubsidi 5 persen oleh pemerintah tentunya sangat bermanfaat bagi kontraktor, developer, toko bangunan, dan juga bagi UMKM.
“Saya juga ingin Bank Mandiri bisa segera bekerja menyalurkan KUR Perumahan khususnya Kredit Program Perumahan dengan cepat supaya nanti pertumbuhan ekonomi makin tinggi, mampu menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan di sektor perumahan,”katanya.
Baca Juga: Dari Mimpi Menjadi Kenyataan, bank bjb Bantu MBR Wujudkan Rumah Pertama
Menurutnya, semua program dan terobosan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan tujuannya supaya rakyat juga makin sejahtera dengan memiliki dan tinggal di rumah layak huni.
Oleh karna itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi KUR Perumahan agar bisa dimanfaatkan, diketahui oleh masyarakat.
“Jadi kita memang bagaimana sekarang tantangannya supaya KUR Perumahan ini bisa dimanfaatkan, diketahui oleh rakyat,”ungkapnya.
Ara menambahkan,sejumlah pengembang rumah bersubsidi serta pemilik toko material bangunan di wilayah Jawa Barat mengaku siap memanfaatkan Kredit KUR Perumahan untuk meningkatkan usahanya sekaligus mendukung program pembangunan perumahan bagi masyarakat.
Mereka menilai adanya subsidi suku bunga pemerintah sebesar 5 persen sangat membantu dan bermanfaat sekali karena membuat suku bunga pinjaman modal menjadi lebih rendah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: 120 Rumah Tidak Layak Huni di Kopo Bandung Direnovasi Tanpa Anggaran Negara
Salah seorang pemilik Toko Bangunan dari Cirebon, Yasin mengaku sangat tertarik untuk ikut program KUR Perumahan ini.
Selain bisa untuk membantu permodalan, dirinya juga menilai program ini sangat tepat saat ini.
“Saya siap ikut memanfaatkan KUR Perumahan ini,”kata Yasin.
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang pengembang rumah subsidi dari Garut Ida, mengaku akan membangun lebih banyak rumah subsidi di Garut dengan KUR Perumahan.
“Tahun ini saya membangun 213 rumah subsidi di Garut. Saya ingin memanfaatkan KUR Perumahan khususnya Kredit Program Perumahan untuk modal supaya tahun depan bisa membangun 500 unit rumah subsidi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan subsidi suku bunga 5 persen tentunya akan membantu para pengembang untuk menjalankan usahanya karena bisa menurunkan suku bunga pinjaman dari perbankan.
“Semoga dalam prosesnya bisa lebih cepat dari perbankan dan syaratnya dipermudah,”ucapnya.
(Yusuf Mugni)