BANJAR,FOKUSJabar.id: Agus Nugraha, seorang tokoh masyarakat sekaligus mantan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar, menjadi korban penganiayaan di wilayah Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB di Lingkungan Sukarame, Kelurahan Mekarsari.
Ditemui di kediamannya di Lingkungan Ciaren, Desa Balokang, Minggu (13/9/2025), Agus menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. Awalnya, ia bermaksud menanyakan keberadaan pohon kayu yang berada di dekat kolam miliknya di Desa Balokang. Pohon itu penting karena lahannya akan dibangun menjadi area pemancingan.
Baca Juga: Panen Raya di Banjar, Inpari 49 Hasilkan 7 Ton Gabah per Hektare
Agus kemudian menanyakan hal tersebut kepada pekerjanya, Dadang, yang menyebut bahwa kolam di sebelah lahannya merupakan milik seseorang bernama Udo. Untuk memastikan, Agus dan Dadang mendatangi rumah Udo.
“Saya hanya menanyakan apakah pohon itu akan ditebang atau dijual, tapi Pak Udo bilang tidak,” ujar Agus.
Karena tak ada titik temu, Agus dan Dadang berencana pulang. Namun tiba-tiba, seorang pria datang dan langsung memukul Agus tanpa alasan jelas. Akibat penganiayaan itu, Agus mengalami lebam dan luka lecet di beberapa bagian tubuh.
“Saya tidak tahu dia datang dari arah mana, tiba-tiba langsung menghajar saya,” katanya.
Pelaku Diduga Pensiunan Tentara
Tak hanya memukul, pelaku juga melontarkan kalimat bernada rasis serta mengancam akan membawa senjata tajam. Merasa situasi tidak aman, Agus memilih meninggalkan lokasi bersama Dadang.
Menurut keterangan warga sekitar, pelaku diketahui bernama Purba, seorang pensiunan tentara. Awalnya Agus melaporkan kasus ini ke Subdenpom, namun setelah ditelusuri, status pelaku ternyata sudah tidak lagi aktif di militer.
“Karena pensiun, laporan akhirnya saya teruskan ke Polsek Banjar. Saya juga sudah divisum untuk keperluan proses hukum,” jelas Agus.
Agus berharap kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku agar memberikan efek jera kepada pelaku.
Kapolsek Banjar, AKP Yudi Ristiyanto, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan.
“Hari Jumat korban datang ke Polsek, kemudian kami arahkan untuk pemeriksaan medis dan pembuatan visum. Senin rencananya laporan resmi akan disampaikan,” ujarnya.
(Agus)