BANDUNG,FOKUSJabar.id: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menyampaikan bahwa September 2025 merupakan masa peralihan atau transisi dari musim kemarau menuju musim hujan. Pada periode ini, kondisi cuaca cenderung tidak menentu, dengan potensi hujan cukup tinggi di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya.
Prakirawan BMKG Bandung, Yuni Yulianti, menjelaskan meski masih dalam musim kemarau, intensitas hujan yang turun belakangan ini terbilang cukup tinggi.
Baca Juga: Pemkot Bandung Minta Kewilayahan Waspada Cuaca Ekstrem, Antisipasi Banjir dan Longsor
“September ini adalah masa transisi menuju musim hujan. Musim kemarau tahun ini sifatnya di atas normal. Sehingga masih sering diselingi hujan dengan intensitas cukup tinggi,” ujar Yuni, Kamis (11/9/2025).
Berdasarkan data Stasiun Geofisika Bandung, hujan yang terjadi pada Rabu (10/9/2025) mencatat curah sebesar 53,3 milimeter di kawasan Sukajadi dan sekitarnya. Angka tersebut masuk kategori hujan lebat. Namun, intensitas hujan tidak merata di seluruh wilayah. “Untuk wilayah timur Bandung, hujan kemarin masih tergolong ringan,” jelasnya.
BMKG memperkirakan dalam sepekan ke depan sebagian besar wilayah Jawa Barat masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Terutama pada siang, sore, hingga malam hari. Kondisi atmosfer yang lembap serta suhu permukaan laut yang hangat turut mendukung pembentukan awan hujan.
“Kemungkinan hujan deras disertai petir dan angin kencang masih bisa terjadi hingga sepekan ke depan,” tambahnya.
Yuni menekankan, pola hujan saat ini masih fluktuatif. Hujan bisa terjadi beberapa hari berturut-turut, lalu diselingi periode cerah sebelum kembali turun hujan.
Adapun awal musim hujan diperkirakan akan berlangsung pada Oktober 2025. “Rilis resminya menunggu Stasiun Klimatologi Bogor, tapi melihat kondisi terkini, bulan Oktober sudah mengarah pada masuknya musim hujan,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)