spot_img
Senin 11 Agustus 2025
spot_img

Pemkot Bandung Atur Jam Masuk Sekolah untuk Kurangi Kemacetan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, kembali menegaskan, penyesuaian jam masuk sekolah yang diatur melalui Surat Edaran Wali Kota Bandung Nomor 103 tanggal 11 Juli 2025, bertujuan mengurangi kemacetan serta membentuk karakter generasi muda.

Dalam kebijakan tersebut, jam masuk sekolah untuk SD/MI dimulai pukul 07.30 dengan durasi 30 menit per jam pelajaran. Sementara untuk SMP/MTs, kegiatan belajar dimulai pukul 07.00 dengan durasi 40 menit per jam pelajaran.

Baca Juga: Pemkot Bandung Kucurkan Rp4 Miliar untuk Penataan Tahap Dua Alun-Alun Bandung

“Perbedaan ini untuk mengurangi kemacetan pagi hari, menghindari benturan jam berangkat sekolah dengan jam kerja, sekaligus membentuk karakter generasi Panca Waluya Bageur, Cager, Bener, Pinter, dan Singer,” ujar Erwin, Senin (11/8/2025).

Meski begitu, Erwin menegaskan bahwa aturan ini masih fleksibel. “Guru dan kepala sekolah yang paling memahami kondisi siswa. Penyesuaian demi efektivitas tetap boleh, dan kita akan terus mengevaluasi dampaknya,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan larangan bagi siswa SMP membawa kendaraan sendiri demi keselamatan, serta pembatasan penggunaan ponsel selama jam pelajaran kecuali untuk keperluan belajar. Erwin mendorong agar siswa lebih banyak melakukan aktivitas fisik di luar kelas untuk mengurangi ketergantungan pada layar gawai.

Untuk kegiatan wisuda sekolah, ia meminta agar tidak menjadi kewajiban dan pelaksanaannya secara sederhana agar tidak membebani orang tua. Sedangkan untuk studi tur, Pemkot Bandung tidak melarang selama tidak berkaitan dengan penilaian akademik. Lalu mengutamakan semangat saling membantu antarwarga sekolah.

Menurut Erwin, kebijakan pendidikan harus menciptakan lingkungan belajar yang aman, tertib, dan kondusif. Ia menekankan pentingnya lima kesadaran pada siswa: kesadaran beragama, menuntut ilmu, cinta tanah air, sosial, dan berorganisasi.

“Anak-anak kita harus tidak hanya cerdas secara intelektual. Tetapi juga kuat mental, tangguh secara sosial, adaptif, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” pungkasnya.

Erwin pun mengajak seluruh ASN dan tenaga pendidik menjadi teladan dalam disiplin, integritas, dan pelayanan publik.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru