spot_img
Senin 4 Agustus 2025
spot_img

Peringatan Kudatuli di Bandung, Kader PDIP Galang Koin Keprihatinan untuk Hasto Kristiyanto

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam suasana penuh keprihatinan, kader-kader PDI Perjuangan Kota Bandung memperingati peristiwa Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli 1996) di kantor DPC PDIP Kota Bandung, Sabtu (27/7/2025). Acara ini digelar secara swadaya oleh para kader sebagai bentuk konsolidasi militansi dan solidaritas terhadap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang baru-baru ini divonis 3,5 tahun penjara.

Koordinator kegiatan, Dadan, menjelaskan peringatan ini murni inisiatif kader PDIP Kota Bandung.

“Kami bergotong royong memperingati Sabtu Kelabu 29 tahun silam. Selain mengenang Kudatuli, ini adalah bentuk konsolidasi untuk melawan ketidakadilan yang kami nilai kembali menimpa partai,” ujarnya.

Dadan menyebut vonis terhadap Hasto sebagai bagian dari pola lama: tekanan terhadap PDIP oleh kekuatan yang ia sebut sebagai “penguasa zalim” dan “antek-antek kekuasaan lama” yang masih bercokol hingga kini.

Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bandung, Paul Harol, menilai bahwa situasi hari ini sangat mirip dengan kondisi 29 tahun lalu. “Dulu partai kami diserang secara fisik, kini diserang lewat politisasi hukum. Vonis terhadap Sekjen kami jelas politis, bukan murni hukum,” tegasnya.

Sebagai bentuk keprihatinan, Paul mengatakan bahwa kader PDIP di Kota Bandung akan menggalang “Koin Keprihatinan” untuk membantu pembayaran denda yang dijatuhkan kepada Hasto. Aksi serupa juga akan dilakukan secara nasional oleh kader PDIP di berbagai daerah.

“Kami akan kumpulkan koin dan sampaikan ke KPK sebagai simbol perlawanan dan solidaritas. Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan,” ujarnya.

Paul menegaskan bahwa semangat perjuangan kader PDIP tidak akan pernah padam.

“Upaya menghancurkan PDIP tidak akan berhasil. Militansi kami tidak akan pernah melemah, bahkan akan semakin kuat jika dihadapkan pada ketidakadilan,” tegasnya.

Acara peringatan Kudatuli kali ini diisi dengan refleksi sejarah, renungan Sabtu Kelabu 27 Juli 1996, tabur bunga, dan ditutup dengan doa bersama. Suasana haru menyelimuti seluruh rangkaian acara, menggambarkan semangat juang yang terus menyala di tengah tekanan.

spot_img

Berita Terbaru