BANDUNG,FOKUSjabar.id: Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa sekolah di seluruh Indonesia. Peluncuran perdana digelar di SMP Negeri 5 Kota Bandung, Senin (4/8/2025), dan diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Dalam sambutannya, Menkes menegaskan bahwa program ini menjadi langkah awal penting untuk menjangkau sekitar 53 juta pelajar dari lebih 230 ribu sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia.
“Anak-anak adalah fondasi masa depan. Kita mulai dari sini, SMPN 5 Bandung, dengan harapan semua siswa bisa mendapatkan layanan kesehatan dasar yang layak,” ujar Budi.
Baca Juga: Diduga Terobos Palang, Pria Tewas Tertabrak KRL di Perlintasan Braga Bandung
Pemeriksaan Menyeluruh Sesuai Jenjang
Program CKG dirancang dengan metode pemeriksaan yang berbeda-beda tergantung tingkat pendidikan:
- SD: 13 item pemeriksaan
- SMP: 15 item
- SMA: 14 item
Dalam pemeriksaan awal di SMPN 5, dari 14 siswa yang diperiksa, 9 di antaranya terdeteksi mengalami gangguan penglihatan. Menkes menekankan pentingnya deteksi dini.
“Nilai jelek belum tentu karena anaknya bodoh. Bisa jadi karena dia tidak bisa melihat papan tulis. Kalau diketahui lebih awal, bisa kita bantu,” jelasnya.
Selain masalah mata, anemia pada remaja putri dan gangguan kesehatan gigi juga menjadi temuan dominan secara nasional. Budi mengingatkan bahwa anemia bisa berdampak jangka panjang, bahkan berpotensi menyebabkan stunting pada generasi berikutnya.
Ia juga menyoroti peran gaya hidup, terutama kebiasaan anak yang terlalu lama menatap layar gawai, sebagai penyebab meningkatnya gangguan mata.
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci

Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menyatakan dukungan penuh terhadap program ini, dengan target lebih dari 8,6 juta siswa di Jabar untuk ikut serta dalam CKG.
Hasil pemeriksaan akan diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
- Merah: Butuh intervensi segera
- Kuning: Pemantauan dan pencegahan
- Hijau: Kondisi sehat yang perlu dipertahankan
“Sekolah dengan status merah akan menjadi prioritas perbaikan, termasuk penguatan layanan UKS,” tutur Erwan.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyambut baik program nasional ini. Ia mengatakan data hasil pemeriksaan akan dijadikan dasar penyusunan kebijakan lintas sektor.
“Data ini tak hanya berhenti di Dinas Kesehatan, tapi juga akan diteruskan ke Dinas Pendidikan, Dispora, Dinsos, hingga DP3A. Semua sektor harus terlibat,” tegasnya.
Sebagai upaya preventif, Farhan juga menyarankan aktivitas fisik seperti olahraga bulu tangkis untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget dan menjaga kesehatan mata.
Program CKG dipandang sebagai strategi awal dalam membentuk generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh, sekaligus mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.
“Kesehatan anak bukan hanya tanggung jawab medis, tapi tanggung jawab bersama orang tua, sekolah, pemerintah, dan masyarakat,” pungkas Menkes.
(Yusuf Mugni)