BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gelaran Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025 yang dirangkai dengan Sunda Karsa Fest di Trans Studio Mall Bandung, sukses menarik perhatian masyarakat dan pelaku UMKM dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat ini menampilkan ratusan produk unggulan lokal, mulai dari fesyen hingga kriya.
Salah satu puncak kemeriahan PKJB 2025 adalah lomba peragaan busana kostum kreatif yang diikuti perwakilan Dekranasda dari berbagai daerah. Dekranasda Kota Tasikmalaya berhasil mencuri perhatian dan meraih Juara Pertama Kategori Busana Kostum Terunik.
Penampilan memukau ini diperagakan langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi bersama Ketua Dekranasda Kota Tasikmalaya, dr. Elvira Kamarrow Putri. Keduanya berlenggak-lenggok penuh percaya diri di atas panggung, layaknya model profesional.
Kostum yang ditampilkan Dekranasda Kota Tasikmalaya terinspirasi dari hamparan hijau objek wisata Situ Gede. Desainnya menggabungkan keindahan, nilai budaya lokal, dan fungsi yang aplikatif, menunjukkan kreativitas tinggi para perajin lokal.
BACA JUGA: Retribusi Melempem, Wali Kota Tasikmalaya Dorong Optimalisasi PAD Lewat Inovasi
“Alhamdulillah, Dekranasda Kota Tasikmalaya berhasil meraih predikat Juara Busana Kostum Terunik. Ini tentu kolaborasi dan kerja keras dari seluruh teman-teman di Dekranasda,” ujarnya saat dihubungi pada Sabtu (19/07/2025).
Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini bukan sekadar meraih juara, melainkan juga upaya untuk terus melestarikan dan mempertahankan seni budaya lokal sebagai ciri khas daerah. PKJB 2025 menjadi langkah strategis dalam mendorong dan memperkuat peran industri kriya untuk keberlangsungan ekosistem ekonomi kreatif. Harapannya, produk lokal dapat menembus pasar global.
Elvira menegaskan bahwa kemenangan ini membuktikan tingginya nilai dan potensi besar industri kreatif dari pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya.
“Busana yang kita peragakan merupakan rancangan pengrajin daerah Rini Sundari Nur Anisa (Katumbiri Sulam Perca) dan Yayu Rusmawan (Komunitas Merajut Tasikmalaya), mereka mampu menghasilkan desain rancangan yang unik dan bernilai sempurna,” kata dia.
Corak dan rancangan desain kostum tersebut merupakan hasil kriya pengrajin Beranda Mangkubumi yang memadukan ekspresi modern dengan nilai-nilai kearifan lokal.
“Kami tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal, ini bukti cinta kita pada kriya, bukti bahwa nilai keindahan yang dituangkan dengan hati yang tulus akan selalu bersinar tak akan ditelan zaman,” ujarnya.
Elvira juga mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga dan melestarikan budaya lokal dengan bangga menggunakan hasil karya anak bangsa.
“Mari kita bangga menggunakan produk-produk hasil karya para pelaku UMKM lokal. Dengan menggunakan produk lokal, kita tentu berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan,” pungkasnya.
(Seda)