spot_img
Sabtu 19 Juli 2025
spot_img

Bandung Siap Jadi Kota Pertama Pengembang Mobil Listrik dan Teknologi Aset Digital Berbasis Blockchain

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung menyatakan komitmennya untuk menjadi kota pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi energi baru dan ekosistem mobil listrik secara terpadu. Langkah ini dimulai dengan masuknya tujuh perusahaan teknologi dari berbagai negara yang siap berinvestasi, termasuk dalam pembangunan infrastruktur charging station dan jaringan energi mandiri berbasis tenaga surya.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut, kolaborasi ini menjadi bagian dari langkah besar menuju transformasi kota modern berbasis energi bersih dan teknologi blockchain.

“Era teknologi bersih dan mobil listrik tidak bisa ditunda lagi. Karena itu, Bandung siap menjadi kota pelopor,” ujar Farhan, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga: RM Wangi Seruni, Nostalgia Rasa Masakan Rumah

Sejumlah perusahaan yang telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di antaranya adalah Starcharge. Kemudian ada perusahaan Farmsent, Yogo, China Oriental Capital Group, PT Nusantara Bumi Sangkara, dan Ekta Duo.

Tak hanya fokus pada mobil listrik. Kota Bandung juga akan menjadi pelopor nasional dalam pengembangan tokenisasi aset nyata berbasis teknologi blockchain. Dengan target investasi senilai USD 500 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

Namun demikian, Farhan menyoroti tantangan dari sisi regulasi sebagai hambatan utama bagi investor asing. Banyak di antara mereka kesulitan memahami struktur hukum dan birokrasi di Indonesia.

“Yang sering bikin investor bingung adalah peraturan kita sendiri. Maka, kami butuh lembaga seperti IRWATA yang bisa menjembatani dan menjelaskan regulasi secara komprehensif,” ujarnya.

Bandung Menuju Sistem Keuangan Masa Depan Lewat Teknologi RWA

Ketua IRWATA (Indonesia Real World Asset Tokenization Association), Muhammad Sabdo Yusmintiarto, mengungkapkan Kota Bandung akan menjadi pionir dalam implementasi Real World Assets (RWA) yaitu konsep mengubah aset fisik seperti properti atau energi menjadi aset digital berbasis blockchain.

“Melalui RWA, Bandung akan memimpin transformasi sistem keuangan masa depan di Indonesia. Kami harap dari Bandung, sistem ini bisa menyebar ke kota-kota lain,” jelas Sabdo.

Menurutnya, seluruh pembiayaan proyek ini bersumber dari investasi swasta, tanpa melibatkan utang negara atau pembiayaan publik.

Tahap awal dari proyek investasi ini akan terfokus pada pembangunan charging station di berbagai titik yang akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Bandung.

“Kami tidak menentukan titiknya, biarkan Pemkot yang memilih lokasinya. Tugas kami adalah membangun sesuai kebutuhan,” jelas Sabdo.

Peluncuran resmi proyek tersebut terjadwalkan pada September 2025 dalam sebuah event besar bertajuk Bandung Connectivity 4.0.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru