BANDUNG,FOKUSjabar.id: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung tengah menguji efektivitas teknologi biodigester untuk mengolah sampah organik di Pasar Induk Gedebage. Meski pembersihan lokasi telah tuntas, proses pengolahan masih dalam tahap commissioning test atau uji coba operasional.
Kepala DLH Kota Bandung, Darto, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan program percontohan yang melibatkan kemitraan dengan pihak swasta. Teknologi biodigester diharapkan mampu mengolah sampah organik langsung di sumbernya sehingga mengurangi potensi penumpukan dan pencemaran lingkungan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Renovasi Teras Cihampelas, Kolaborasi Lintas Instansi
“Pembersihannya sudah selesai, tapi proses pengolahannya belum. Saat ini sedang dilakukan uji coba alat untuk membuktikan kinerja teknologinya,” ujar Darto di Balai Kota Bandung, Selasa (8/7/2025).
Dalam fase uji coba ini, sekitar 90 ton sampah telah dikirim ke fasilitas biodigester untuk dianalisis efektivitasnya. Menurut Darto, pengangkutan sampah dari Pasar Gedebage ke fasilitas dilakukan dua kali seminggu.
“Sampah akan langsung diolah oleh mitra pengelola di fasilitas tersebut. Kami ingin melihat sejauh mana kemampuannya di lapangan, bukan sekadar teori,” tambahnya.
DLH menargetkan tidak ada lagi sampah yang menumpuk di area pasar. Namun, hingga kini belum ada laporan pasti terkait berapa banyak sampah yang belum berhasil terolah secara optimal.
“Hari Minggu kemarin belum ada pengurangan signifikan. Hari ini saya belum cek karena sedang fokus di TPS Beladewa,” jelas Darto.
Pemanfaatan Hasil Olahan dari Teknologi Biodigester
Mengenai hasil olahan dari proses biodigester, seperti residu atau limbah organik cair, DLH belum memastikan apakah produk sampingan tersebut akan dimanfaatkan oleh masyarakat atau digunakan untuk keperluan lain.
“Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Itu bagian dari kewenangan mitra pengelola,” ujarnya.
Darto menambahkan bahwa proyek biodigester ini masih dalam tahap uji coba. Jika dinilai efektif, program serupa kemungkinan akan diperluas ke wilayah lain di Kota Bandung. Terkait skema insentif bagi warga atau mitra pengelola, DLH mengaku belum sampai pada tahap pembahasan detail.
“Soal insentif belum dibahas. Kami masih fokus pada hasil uji coba teknis,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)