spot_img
Kamis 3 Juli 2025
spot_img

Disertasi Doktoral UIN Bandung Tawarkan Model Investasi Strategis Melalui Pendidikan Berbasis Event di Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Dunia usaha, khususnya di sektor pembangunan komunitas dan pengembangan pasar, mendapat angin segar dari ranah akademik. Disertasi doktoral milik Dr. Irpan Ilmi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menghadirkan sebuah terobosan strategis melalui pendekatan pendidikan berbasis event dan nilai-nilai keislaman.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Pendidikan Multikultural melalui Event Management Berbasis Nilai-nilai Keislaman di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)”, Irpan mengkaji secara mendalam implementasi model ini di SMK Bakti Karya Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Terbentur Ekonomi, Pasutri di Pangandaran Siarkan Konten Mesum Lewat Aplikasi Streaming

Model inovatif ini mengintegrasikan pendidikan multikultural, keterampilan manajemen acara (event management), serta penguatan karakter melalui nilai-nilai keislaman. Hasilnya bukan hanya mencetak lulusan yang terampil dan berkarakter, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi mikro di tingkat komunitas.

“Lewat event-event seperti festival budaya, pameran produk lokal, dan kegiatan sosial berbasis komunitas, siswa belajar langsung mengelola kegiatan sekaligus mendorong perputaran ekonomi lokal,” ujar Irpan, Rabu (2/7/2025).

Manfaat model ini sangat nyata, UMKM lokal mendapatkan ruang promosi. Kemudian seniman dan budayawan diberi panggung untuk berekspresi. Terlebih masyarakat dapat memperoleh manfaat sosial dan ekonomi secara langsung.

Investasi Strategis dalam Infrastruktur Sosial dan Ekonomi

Lebih jauh, Irpan menyebut pendekatan ini merupakan bentuk investasi strategis dalam infrastruktur sosial dan ekonomi. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak semata ruang filantropi, melainkan memiliki daya ungkit yang besar dalam pembangunan komunitas berkelanjutan.

“Siswa yang dididik sebagai agen perubahan akan membawa nilai tambah nyata bagi komunitas tempat mereka tinggal,” tegasnya.

Disertasi ini juga membuka peluang kolaborasi antara dunia usaha dan lembaga pendidikan. Program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pendidikan, ekonomi kreatif, atau pariwisata, dapat menemukan ruang keterlibatan yang konkret dalam model pendidikan ini.

Bentuk kemitraan bisa berupa mentorship, pendanaan kegiatan siswa, hingga dukungan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.

“Kami berharap model ini menginspirasi dunia usaha untuk melihat pendidikan sebagai ladang investasi jangka panjang yang berdampak luas,” ujar Irpan.

Menurutnya, event-based learning yang terintegrasi dengan nilai-nilai lokal dan religiusitas, memiliki potensi besar untuk memperkuat komunitas, menciptakan pasar inklusif, dan mendorong ekonomi lokal yang mandiri.

“Ini membuktikan bahwa jika melalui rancangan pendekatan yang tepat, pendidikan bisa menjadi jembatan strategis antara pengembangan sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi komunitas,” pungkasnya.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru