BANDUNG,FOKUSJabar.id: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung memperkuat sinergi dengan Ikatan Alumni (IKA) untuk mendukung para lulusan menghadapi dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri.
Rektor UIN Bandung, Prof. Rosihon Anwar menyampaikan, kolaborasi kampus dengan IKA UIN akan semakin intens, terutama dalam mendukung alumni agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.
“Kami di kampus memiliki keterbatasan dalam menjangkau dunia industri. Nah, di sinilah peran IKA menjadi jembatan. Kampus memproduksi, IKA yang akan menyalurkan,” kata Prof. Rosihan di Aula Gedung Bodas Kampus II Uin SGD Jalan Cimencrang, Kec. Gedebage Kota Bandung Sabtu (21/6/2025).
Selain itu, UIN Bandung juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai lembaga terkait ketenagakerjaan, termasuk lembaga pelatihan kerja dan instansi pemerintah.
Rosihon berharap, MoU ini bisa menjadi solusi bagi sekitar 7.000 lulusan UIN Bandung yang diwisuda setiap tahunnya.
“MoU ini sangat strategis, karena alumni butuh pendampingan agar link and match dengan dunia kerja bisa terwujud. Saya berterima kasih kepada IKA yang sudah mempertemukan kampus secara langsung dengan lembaga-lembaga ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Baca Juga: Kepengurusan IKA UIN SGD Bandung Periode 2025-2030 Resmi Dilantik
Pihaknya juga mengaku optimisme bahwa sinergi ini akan menjadi langkah konkret untuk membawa UIN Bandung menjadi kampus yang unggul, kompetitif, dan inovatif.
“IKA itu di luar, mereka yang berjejaring. Kami yang di dalam fokus pada penguatan kualitas pendidikan,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua IKA UIN Bandung, Cucu Sutarya mengatakan, kolaborasi ini menjadi bukti nyata peran alumni dalam membesarkan nama almamater.
Dirinya menegaskan, bahwa IKA UIN akan terus membuka jejaring seluas-luasnya, tak hanya di level nasional, tapi juga internasional.
“Dulu orang mengenal IAIN selalu bicara soal Islam. Hari ini UIN sudah menjadi universitas dengan beragam fakultas, seperti Ekonomi, Sains, Psikologi, dan lainnya. Alumni harus mampu menempati posisi strategis di berbagai bidang untuk mengangkat marwah UIN Bandung,”ucapnya.
Bahkan, menurutnya, peluang alumni untuk bekerja ke luar negeri semakin terbuka lebar. Salah satu mitra IKA UIN saat ini adalah lembaga penyalur kerja ke Jepang, Abu Dhabi, hingga Swiss.
Baca Juga: Cetak Pembicara Andal, KPI Pascasarjana UIN Bandung Gelar Pelatihan Public Speaking
“Bisa saja nanti alumni kita bekerja di luar negeri, dan ketika sukses, mereka bisa membuka jalan bagi alumni lainnya,”katanya.
Cucu mengungkapkan, saat ini IKA UIN Bandung telah menjalin kerja sama dengan enam lembaga besar, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran. Potensi ini akan terus dikembangkan untuk mengoptimalkan peluang bagi para alumni.
“Potensinya luar biasa. Setiap tahun ada 7.000 lulusan. Tidak semuanya harus ke luar negeri. Ada juga yang memilih wirausaha atau berkarier di dalam negeri. Tugas kami adalah memastikan mereka punya arah yang jelas,” ungkapnya.
Selain itu, Cucu menegaskan, peran alumni bukan sekadar mendapatkan pekerjaan, tapi juga memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Alumni UIN harus berkibar di mana-mana, membawa nama baik almamater, dan bermanfaat bagi orang lain,”jelasnya.
(Yusuf Mugni)