spot_img
Selasa 27 Mei 2025
spot_imgspot_img

WJES 2025 Bahas Strategi Pertumbuhan Ekonomi Priangan Timur di Tengah Ketidakpastian Global

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sejumlah isu strategis terkait pertumbuhan ekonomi dibahas dalam kegiatan Sarasehan West Java Economic Society (WJES) 2025 yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat dan Universitas Galuh (Uniga) Ciamis.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Bale Panghegar Kantor BI Tasikmalaya, Jalan Sutisna Senjaya, Selasa (27/5/2025), dihadiri oleh pejabat tinggi dari wilayah Priangan Timur, pelaku UMKM, serta mitra kerja Bank Indonesia. Hadir pula Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Muhamad Nur dan Kepala Kantor BI Tasikmalaya Laura Rulida Eka Sari Putri.

Baca Juga: Lewat RPJMD, Tasikmalaya Susun Cetak Biru Kota Berdaya dan Religius

Dalam sambutannya, Muhamad Nur menyatakan WJES 2025 menjadi momentum untuk memperkuat sinergi. Kemudian inovasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang berdampak terhadap pertumbuhan regional, termasuk di Jawa Barat.

“Kondisi global seperti konflik Rusia-Ukraina serta kebijakan Presiden AS Donald Trump memengaruhi arah pertumbuhan ekonomi. Kita butuh kolaborasi inovatif dan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas dan mendorong ekonomi, khususnya di Priangan Timur,” ujarnya.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,25 persen, dan merata positif di seluruh kota/kabupaten. Namun demikian, ia memperkirakan pertumbuhan tahun 2025 akan sedikit melambat.

“Faktor eksternal seperti ekspor ke Amerika dan Tiongkok cukup memengaruhi. Jawa Barat sangat tergantung pada ekspor sehingga dinamika global harus diantisipasi,” katanya.

Optimalisasi Sumber Daya di Priangan Timur

Muhamad Nur menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan manusia di Priangan Timur. Melalui program ekonomi yang berkelanjutan agar mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi provinsi.

“Kita sedang merumuskan formula baru untuk mendorong aktivitas ekonomi yang sesuai kebutuhan masyarakat, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris II ISEI Jawa Barat Keni Kaniawati menyoroti peran penting sektor UMKM dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.

“UMKM adalah sektor yang relatif tahan terhadap guncangan eksternal. Kita dorong terus agar UMKM lebih maju dan produk-produknya dicintai masyarakat,” kata Keni.

Ia menambahkan, membangun kearifan lokal dan memperkuat penggunaan produk dalam negeri akan menjadi strategi penting dalam menghadapi perlambatan ekonomi.

“ISEI akan terus bersinergi dengan BI untuk menghadirkan inovasi dan solusi strategis guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Khususnya di wilayah Priangan Timur,” pungkasnya.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru