spot_img
Senin 26 Mei 2025
spot_imgspot_img

Tak Mungkin Digusur, Wali Kota Bandung Imbau Warga Pindah dari Bantaran Sungai

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, kembali mengimbau warga yang masih tinggal di bantaran sungai agar segera pindah ke lokasi yang lebih aman. Hal ini menyusul tingginya potensi bencana banjir dan longsor akibat fenomena cuaca ekstrem yang sedang melanda Kota Bandung.

“Pemkot Bandung tidak akan menggusur rakyatnya. Tapi kami sangat menyarankan dan mengimbau warga untuk segera pindah dari bantaran sungai, karena daerah tersebut sangat berbahaya,” ujar Farhan, Senin (26/5/2025).

Baca Juga: Wali Kota Bandung Instruksikan Pemantauan Intensif Saluran Air di Tengah Curah Hujan Tinggi

Farhan menjelaskan bahwa seluruh wilayah Bandung—baik di timur, barat, selatan, maupun utara—saat ini terdampak oleh fenomena “kemarau basah”. Fenomena ini ditandai dengan hujan lebat yang terus terjadi meskipun seharusnya sudah memasuki musim kemarau.

“Dampak dari kemarau basah ini sangat menakutkan. Longsor dan banjir mulai terjadi di berbagai wilayah, seperti Mandalajati, Lengkong, hingga Hegarmanah. Jangan sampai menunggu ada korban jiwa baru kita bertindak,” tegasnya.

Sebagai bentuk kepedulian, Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Bank BJB memberikan bantuan dana senilai Rp5 juta kepada warga yang bersedia pindah dari bantaran sungai.

“Ini bukan penggusuran. Kami ajak warga untuk pindah secara sukarela. Dan kami bantu dana relokasi sebagai bentuk komitmen menjaga keselamatan masyarakat,” katanya.

Farhan menekankan bahwa penanganan bencana tidak bisa hanya mengandalkan bantuan logistik, melainkan juga perubahan pola pikir masyarakat agar tidak lagi memilih tinggal di kawasan rawan.

“Jangan pernah sewa atau tinggal di daerah aliran sungai, karena risikonya terlalu tinggi,” ujarnya.

Selain imbauan relokasi, Pemkot Bandung juga tengah merencanakan pengerukan sungai-sungai kecil di kota untuk mengembalikan kedalamannya. Namun, upaya ini terkendala keterbatasan alat berat dan sulitnya akses ke beberapa titik.

Farhan juga menyoroti pentingnya peran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga kawasan Bandung Utara yang kini mengalami kerusakan hutan cukup parah. Menurutnya, normalisasi Sungai Citarum juga sangat krusial.

“Citarum Harum kini mulai kehilangan harumnya. Saya mohon perhatian dari pemerintah pusat, karena jika Sungai Citarum tidak dijaga, maka Bandung akan terus menghadapi persoalan banjir besar,” tuturnya.

Di akhir pernyataannya, Farhan mengajak seluruh warga untuk lebih bertanggung jawab terhadap persoalan sampah yang turut memperparah kondisi lingkungan.

“Sampah hari ini harus habis hari ini. Sampah adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru