CIAMIS,FOKUSJabar.id: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy meminta dukungan penuh dari masyarakat untuk segera normalisasi Sungai Citanduy. Langkah ini krusial untuk mengatasi banjir yang sering menerjang wilayah Kecamatan Panumbangan dan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Menurut Kepala BBWS Citanduy, Elroy Koyari, dukungan dari masyarakat sangat diperlukan agar kegiatan normalisasi ini berjalan lancar dan berhasil.
“Tentunya dukungan masyarakat itu harus dituangkan dalam perjanjian tertulis,” kata Elroy.
BACA JUGA: BBWS Citanduy Akui Punya Solusi Atasi Banjir yang Genangi 2 Desa di Pangandaran
Perjanjian tertulis ini menjadi syarat penting. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada penolakan di kemudian hari saat pelaksanaan normalisasi berlangsung. Elroy menjelaskan bahwa Sungai Citanduy sendiri membelah dua wilayah, yaitu Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.
Elroy mengakui bahwa beberapa tahun lalu, BBWS Citanduy pernah berencana melakukan normalisasi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, namun warga meminta ganti rugi. Padahal, anggaran untuk normalisasi sudah sangat siap.
“Alhamdulillah, warga masyarakat di wilayah Ciamis sangat mendukung rencana normalisasi Sungai Citanduy itu,” kata dia.
Karena pengerjaan normalisasi juga harus dilakukan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, pihaknya akan segera berkoordinasi intensif dengan masyarakat di sana.
“Dalam waktu satu atau dua minggu ini, kami akan melakukan gerilya supaya warga Tasikmalaya memahami dan mendukung kegiatan normalisasi seperti halnya warga Ciamis yang merespons sangat baik,” ujar dia.
BACA JUGA: Ratusan Warga Terdampak Luapan Sungai Citanduy di Ciamis Harus Selalu Waspada
Elroy menerangkan bahwa Sungai Citanduy memang perlu dinormalisasi karena kondisinya saat ini sudah dangkal. Pendangkalan ini terjadi akibat sedimentasi yang menumpuk selama bertahun-tahun. Selain itu, aliran air juga terhambat oleh banyaknya rumpun bambu yang ambruk dan menyumbat sungai, menyebabkan air meluap saat diguyur hujan deras.
“Wilayah hulu Sungai Citanduy sudah mulai rusak sehingga saat hujan turun dengan deras, air hujan langsung menuju Sungai Citanduy karena tidak terserap oleh pepohonan,” kata dia.
(Husen/Anthika Asmara)