BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung terus menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, salah satunya melalui pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan secara nasional sejak Januari 2025.
Di Kota Bandung, program ini bukan hanya soal menyajikan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Tetapi juga menjamin aspek kebersihan, keamanan pangan, dan pemberdayaan sosial. MBG telah menjadi salah satu program prioritas daerah yang menunjukkan bagaimana pendekatan multisektor bisa menciptakan dampak yang luas.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan Rp45 Miliar untuk Tambah Ribuan Titik Penerangan Jalan
Tenaga Ahli Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, mengapresiasi pelaksanaan MBG di Bandung. Hal ini ia sampaikan saat meninjau langsung kegiatan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arcamanik. Tepatnya berlokasi di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, serta di SDN 101 Sukakarya, Kamis (15/5/2025).
“Skema seperti di Bandung ini luar biasa. Selain meningkatkan gizi anak-anak, program ini juga memberdayakan lebih dari 47 warga binaan untuk mengelola dapur MBG. Ini contoh kolaborasi yang patut dicontoh oleh daerah lain,” ujar Adita.
Dapur MBG di Kota Bandung melibatkan lintas sektor, termasuk pengawasan ketat dari Dinas Kesehatan dan puskesmas. Setiap tahap mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi ke sekolah, diawasi dengan standar tinggi untuk menjamin kualitas dan keamanan.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa dapur-dapur MBG telah melalui uji kelayakan dan pengawasan menyeluruh.
“Kami pastikan bahwa makanan yang anak-anak konsumsi tidak hanya kaya gizi. Tapi juga aman dan diolah di dapur yang bersih dan higienis,” ujar Erwin.
Dengan pendekatan yang melibatkan banyak pihak dan nilai-nilai sosial yang kuat, Pemkot Bandung berharap Program MBG dapat terus menjadi model inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia. Tak hanya memberikan asupan bergizi. MBG juga memberi ruang pemulihan sosial bagi warga binaan dan memperkuat semangat kemanusiaan di tengah masyarakat.
(Yusuf Mugni)