BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemkot Bandung menyerahkan dana hibah sebesar Rp11,8 milyar kepada 8 Partai Politik (Parpol) pemenang Pileg tahun 2024.
Penyerahan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dilakukan secara simbolis dan disaksikan langsung Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Bambang Sukardi.
BACA JUGA:
Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Temukan 21 Koperasi Bodong
“Alhamdulillah hari ini kita telah menyerahkan dana hibah kepada 8 Parpol pemenang Pileg 2024. Penandatanganan berita acara dan penyerahan SP2D dilakukan langsung oleh Pak Wali Kota,” kata Bambang di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana, Rabu (14/5/2025).
Menurutnya, dana hibah ini merupakan bentuk perhatian Pemkot Bandung dalam mendukung kegiatan partai politik. Khususnya untuk kesekretariatan dan pendidikan politik bagi masyarakat.
“Ini sesuai dengan amanat aturan bahwa pemerintah memberikan fasilitas dana kegiatan. Baik untuk kesekretariatan maupun pendidikan politik,” ucapnya.
BACA JUGA:
Dukung Program KB Vasektomi, Begini Kata Wali Kota Bandung
Bambang menjelaskan, untuk kisaran dana yang diberikan kepada partai politik, itu berbeda. Tergantung jumlah perolehan suara sah dalam Pemilu lalu.
“Dana terbesar diterima PKS sekitar Rp2,7 milyar. Sedangkan yang terkecil diterima PSI sekitar Rp800 juta,” jelasnya.
Adapun 8 partai penerima hibah tersebut merupakan partai yang berhasil memperoleh kursi di DPRD Kota Bandung hasil Pemilu 2024. Yakni, PKS, Gerindra, Golkar, PDIP, NasDem, Demokrat, PKB dan PSI.
Oleh karena itu, pihaknya pun akan terus melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana hibah tersebut agar tepat sasaran.
“Kita punya tim yang akan terus bekerja sama dengan jajaran partai politik untuk mengevaluasi pemanfaatannya,” ungkap Dia.
BACA JUGA:
Dishub Kota Bandung Tertibkan Parkir Liar, Denda Rp1 Juta
Bambang berharap, Pemerintah Kota Bandung dapat mendorong peningkatan kualitas demokrasi dan kesadaran politik masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa semakin meningkatkan kesadaran politik masyarakat Kota Bandung,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)