BANDUNG,FOKUSJabar.id: Mayjen TNI (Purn) Dwi Jati Utomo resmi menakhkodai kepengurusan provinsi (pengprov) Wushu Indonesia (WI) Jawa Barat masa bakti 2025-2029. Purnawirawan jenderal bintang dua itu terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) WI Jabar tahun 2025 di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Minggu (11/5/2025).
Dwi Jati menjadi satu-satunya calon untuk menggantikan Ahmad Hidayat yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum WI Jabar masa bakti 2023-2027. Dengan demikian, Dwi Jati Utomo terpilih secara aklamasi pada gelaran musorprovlub yang dihadiri pengcab WI kota/kabupaten se-Jabar, perwakilan PB Wushu Indonesia, Kepala Dispora Jabar Herry Antasari, serta Ketua Umum KONI Jabar M Budiana beserta jajaran.
Ditemui usai pelaksanaan musorprovlub, Dwi Jati Utomo menyatakan siap mengemban amanah yang diberikan dan mendedikasikan diri memajukan olahraga wushu di Jawa Barat. Termasuk dalam meningkatkan prestasi wushu Jabar diberbagai even maupun multieven nasional.
“Terimakasih atas amanah yang diberikan dan saat ini saya memiliki lebih banyak waktu memajukan wushu dibandingkan saat memimpin hoki karena sudah pensiun. Saat ini, wushu Jabar masih dibawah provinsi lain dan saya akan buat program yang bagus dengan supporting dari Kadispora, PB dan KONI,” kata Dwi Jati.
Betul memang Jawa Barat potensinya itu besar, sayang sekali kalau hanya satu orang yang mewakili di timnas. Padahal nomor yang dipertandingkan itu bagitu banyak. Jadi nanti atlet-atlet ini akan menjadi tangga dalam meniti karirnya, baik di pendidikan maupu di pekerjaannya nanti. Jadi mudah-mudahan nanti ada harapannya setelah tidak menjadi atlet. Mengejar prestasi dulu baru setelah itu jalan keluarnya apa. Kami akan koordinasi terus dengan pembina, dengan PB, KONI dan Kadispora.
Dwi Jati mengaku prihatin dengan minimnya sumbangsih atlet Jabar pada komposisi timnas wushu Indonesia untuk SEA Games ke-32 mendatang. Dengan puluhan nomor yang diikuti wushu Indonesia di gelaran multieven olahraga se-Asia Tenggara tersebut, Jabar hanya menempatkan satu orang atlet.
“Potensi Jabar itu besar, jadi sayang sekali kalau hanya satu orang yang mewakili di timnas. Nanti kita kan buat program agar menjadi atlet ini menjadi tangga dalam meniti karirnya, baik di pendidikan maupun di pekerjaannya. Sehingga setelah atlet fokus mengejar prestasi ada harapan untuk masa depan mereka setelah tidak menjadi atlet,” dia menuturkan.
Porprov Jabar XV tahun 2026, lanjut Dwi Jati, akan menjadi salah satu ajang pihaknya mencari talenta-talenta atlet potensial. Temasuk menjadi seleksi awal bagi pembentukan tim wushu Jabar untuk PON XXII tahun 2028 di NTB dan NTT.
“Kita nanti pelajari, potensi apa yang kita miliki lalu kita diskusikan dengan insan-insan olahraga yang peduli dengan wushu termasuk minta masukan dari PB. Jadi kita buat program setelah tahu posisi kita ada dimana. Mudah-mudahan, paling tidak naik lah (prestasi di PON). Kita tidak bisa berjanji tapi akan berusaha,” kata Dwi.

Sementara Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana mengatakan jika Dwi Jati Utomo memiliki banyak pekerjaan rumah dalam memimpin organisasi olahraga wushu di Jawa Barat. Untuk itu, pihaknya berharap wushu Jabar dibawah kepemimpinan Dwi Jati Utomo bisa lebih berkembang dan berprestasi.
“Kita sama-sama dengan KONI Jabar, dengan Dispora Jabar memeriahkan lagi prestasi, mendorong prestasi dari atletnya juga pelatihnya. Tantangan besar pada pada ekosistem di era disrupsi ini, adalah kita seperti berada di rumah kaca sehingga semua perilaku kita mudah dilihat semua orang. Jadi ujung-ujungnya, amanah saja dalam menjalankan organisasi agar semata-mata untuk prestasi wushu Jawa Barat,” Budiana menegaskan.
(Ageng)