CIAMIS,FOKUSJabar.id: Kebijakan larangan siswa membawa sepeda motor ke sekolah di Ciamis mulai membuahkan hasil positif bagi sejumlah pengemudi Angkutan Kota (Angkot). Mereka merasakan adanya peningkatan pendapatan yang cukup signifikan dibandingkan sebelum aturan tersebut diberlakukan.
Pantauan di lapangan menunjukkan, peningkatan penumpang angkot ini terutama dirasakan oleh trayek-trayek yang melayani rute sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Banyak siswa yang kini kembali memanfaatkan angkutan umum sebagai sarana transportasi utama untuk pergi dan pulang sekolah.
Meskipun demikian, geliat peningkatan penumpang ini belum merata di seluruh jalur angkot. Angkot yang beroperasi di jalur perkotaan masih harus berjuang keras karena ketatnya persaingan dengan angkutan online, baik mobil maupun sepeda motor.
Kenaikan penumpang baru terasa signifikan pada Angkutan Kota (Angkot) nomor 11 (Terminal Ciamis-Sukadana) dan nomor 12 (Terminal Ciamis – Nasol).
“Alhamdulillah untuk jalur Ciamis-Sukadana ada kenaikan penumpang sekitar 20 persen,” ungkap Alan (35), seorang sopir angkot saat ditemui di Terminal Galuh Ciamis, Kamis (8/5/2025).
Alan menuturkan, peningkatan jumlah penumpang ini secara langsung berdampak pada setoran hariannya kepada pemilik mobil. Jika sebelumnya ia menyetor Rp 50.000, kini setoran hariannya naik menjadi Rp 75.000.
Dengan adanya peningkatan ini, Alan berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis tetap konsisten dengan aturan larangan membawa sepeda motor bagi siswa ke sekolah. Ia juga berharap agar seluruh pihak dapat mematuhi aturan tersebut, sehingga semakin banyak pelajar yang menggunakan angkutan umum.
“Mudah-mudahan saja kenaikan penumpang ini semakin bagus dengan semua pihak mentaati larangan membawa sepeda motor ke sekolah sehingga semua pelajar menggunakan angkutan umum,” kata dia.
BACA JUGA: Larangan Membawa Motor Bagi Siswa SMP di Ciamis Diperkuat
Kisah peningkatan pendapatan para sopir angkot ini menjadi secercah harapan di tengah tantangan transportasi umum saat ini. Kebijakan larangan motor ke sekolah, yang awalnya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan siswa dan ketertiban lalu lintas, ternyata membawa dampak positif bagi sektor transportasi konvensional di Ciamis.
(Husen Maharaja/Anthika Asmara)