BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung terus memperkuat sistem mitigasi bencana dengan kembali membangun dua Kampung Siaga Bencana (KSB) tahun ini. Lokasi yang dipilih untuk pembangunan KSB kali ini adalah Kecamatan Cidadap dan Kecamatan Sukasari, menambah dua KSB yang sudah ada sebelumnya di Kecamatan Ujung Berung dan Mandalajati.
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiar, menjelaskan bahwa pembangunan KSB ini merupakan langkah preventif menghadapi potensi bencana alam, terutama gempa bumi akibat potensi aktivitas Sesar Lembang dan ancaman megathrust.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Segera Hadir di Bandung, Siap Tampung Ratusan Siswa SMP dan SMA
“Bandung ini berada di kawasan yang punya risiko tinggi terhadap bencana gempa. Maka, kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat harus terus ditingkatkan. Jangan hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Warga perlu tahu bagaimana cara menyelamatkan diri saat bencana terjadi,” ujar Soni, Selasa (6/5/2025).
Dari total 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung, 15 di antaranya masuk zona prioritas pembangunan KSB karena berada di kawasan rawan bencana.
“Kami sudah petakan mana saja wilayah yang berada di zona merah, kuning, dan hijau. Pembangunan KSB difokuskan dulu di zona merah,” ungkapnya.
Menurut Soni, proses membentuk sebuah Kampung Siaga Bencana tidak hanya soal pembangunan fisik atau penyediaan alat mitigasi. Tetapi juga menyangkut pelatihan masyarakat, penentuan lokasi evakuasi berdasarkan kajian ilmiah, hingga pembagian tugas bagi warga saat bencana terjadi.
“Tempat evakuasi kami pilih berdasarkan analisis para ahli, seperti dari ITB. Masyarakat juga dibentuk menjadi kelompok-kelompok yang memiliki peran masing-masing, mirip dengan sistem Tagana (Taruna Siaga Bencana),” jelasnya.
Dengan adanya KSB ini, masyarakat akan diberi edukasi langsung tentang cara menyelamatkan diri, membantu sesama, dan mengelola kondisi darurat dengan sigap dan mandiri.
(Yusuf Mugni)