BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dika Chrisna Irzandi bertekad menghentikan ‘paceklik’ medali emas senam Jawa Barat pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON). Target meraih medali emas menjadi visi Dika Chrisna Irzandi usai terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Senam Indonesia (Persani) Jawa Barat masa bakti 2025-2029 pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musprov) Persani Jabar 2025 di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (26/4/2025).
Dari tiga pelaksanaan PON, tim senam Jabar selalu gagal memboyong medali emas. Pada gelaran PON XIX tahun 2016, senam Jabar hanya mampu meraih satu medali perak dan 4 medali perunggu meski bertindak sebagai tuan rumah.
Lalu pada PON XX tahun 2021, cabang olahraga senam hanya menyumbang dua perak dan tiga perunggu bagi kontingen Jabar. Dan di gelaran PON XXI yakni tahun 2024 di Medan, lima medali perunggu menjadi pencapaian tim senam Jabar.

Terakhir kali tim Senam Jabar meraih medali emas yakni pada PON XVIII tahun 2012. Pada PON yang dilaksanakan di Provinsi Riau tersebut, Jabar dan Kaltim meraih medali emas bersama dari cabang olahraga senam di nomor meja lompat.
Satu-satunya medali emas Jabar dari cabang olahraga senam pada PON ke-18 tersebut disumbangkan Beby Pelany Pravity. Selain satu medali emas, senam Jabar pun meraih 4 medali perunggu.
“Visi saya untuk maju menakhkodai cabang olahraga senam yakni memberikan sumbangsih prestasi bagi kontingen Jabar pada PON ke-22 tahun 2028 nanti dengan meraih medali emas setelah di tiga gelaran sebelumnya selalu gagal,” kata Dika saat ditemui usai Musprov Persani Jabar 2025 di Aula KONI Jabar, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Sabtu (26/4/2025).
Dika menuturkan, Jabar memiliki potensi untuk mewujudkan target meraih medali emas pada PON XXII tahun 2028 mendatang. Selain dari sumber daya manusia atau calon atlet, Jabar pun memiliki sarana prasarana yang cukup memadai untuk pembinaan cabang olahraga senam.
“Jadi saya optimis di tahun 2028 nanti, senam Jabar bisa meraih medali emas di PON,” dia menegaskan.
Meski demikian, Dika mengaku jika cita-citanya menghentikan ‘puasa medali emas’ cabang olahraga senam Jabar di ajang PON tidak bisa dia lakukan sendirian. Dibutuhkan kolaborasi, kebersamaan serta kerja bersama-sama diantara semua stakeholder cabang olahraga senam di Jabar.
“Saya gak bisa one man show atau two man show, tapi harus bersama-sama. Harus ada team work. Baik dari pengurus Persani Jabar, pengkot/pengkab Persani di Jabar, hingga seluruh stakeholder. Saya mencontoh kinerja kepengurusan KONI Jabar yang berhasil mempertahankan titel juara umum PON sekaligus menjadi provinsi pertama di Indonesia yang meraih hattrick,” Dika menjelaskan.

Untuk kepengurusan Persani Jabar masa bakti 2025-2029, Dika menunjuk dua orang perwakilan pengkab/pengkot Persani sebagi tim formatur. Susunan kepengurusan pun ditargetkan bisa selesai dalam 30 hari kerja.
“Untuk mencapai target medali emas di PON XXII, kita akan bentuk kepengurusan yang solid dan diisi oleh personil yang kompeten serta capable. Sedangkan langkah-langkah serta strategi untuk meraih medali emas tersebut, akn kita bahas bersama saat raker,” kata dia.
Harapan senada juga diungkapkan Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana saat menghadiri secara langsung gelaran Musprov Persani Jabar 2025. Dalam sambutannya, Budiana mengaku cukup heran dengan pencapaian senam Jabar di tiga pelaksanaan PON yang kerap gagal meraih medali emas.
“Dari puluhan juta rakyat Jabar, masa tidak ada satu pun atlet senam yang bisa berprestasi. Ada Fenomena apa ini di senam Jabar, padahal ketua sebelumnya itu bukan orang biasa-biasa ditambah sarana prasarana pun punya,” kata Budiana.
Untuk itu, lanjut Budiana, Musprov Persani Jabar 2025 harus dijadikan momen bagi seluruh stakeholder senam Jabar mengevaluasi diri. Baik dari sisi keorganisasian maupun pembinaan keprestasian agar paceklik medali emas di tiga pelaksanaan PON bisa disudahi.
“Kita, KONI Jabar, selalu memberikan dukungan bagi semua cabang olahraga untuk meraih prestasi semaksimal mungkin. Gunakan pendekatan sport science dalam proses pembinaan dan KONI Jabar pun menyiapkan itu semua. Lakukan evaluasi dan pembinaan prestasi yang out of the box sehingga bisa melakukan lompatan-lompatan dahsyat untuk mencapai prestasi,” Budiana menegaskan.

Sementara Ketua Umum Pengprov Persani Jabar masa bakti 2021-2025, Faisal Syam menitipkan perkembangan dan peningkatan prestasi senam Jabar kepada penerusnya. Dirinya mengakui jika pencapaian prestasi senam Jabar di ajang PON selama dua periode kepemimpinannya belum maksimal.
“Saya sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa meraih medali emas dan prestasi maksimal di berbagai ajang nasional seperti PON. Namun kita selalu saja gagal dan saya berharap ketua umum sdelanjutnya bisa lebih baik dengan menyumbangkan medali emas di PON mendatang,” kata Faisal Syam.
Pelaksanaan Musprov Persani Jabar 2025 sendiri, diikuti oleh 24 pengkab/pengkot Persani se-Jabar. Dika Chrisna Irzandi sendiri terpilih secara aklamasi setelah menjadi satu-satunya calon yang maju usai salah satu bakal calon lain tidak memenuhi persyaratan.
Gelaran Musprov Persani Jabar 2025, dibuka secara langsung oleh Wakil Ketua IV Bidang Organisasi PB Persani, Herman Chaniago. Perwakilan Ketua Umum PB Persani, Ita Yuliati Irawan tersebut berharap Jabar bisa menjadi salah satu provinsi penyokong kekuatan senam Indonesia.
“Jabar selalu dikenal sebagai gudangnya atlet potensial untuk Indonesia. Kita berharap senam Jabar pun bisa seperti itu, bahkan saat ini ada atlet senam junior Jabar yang masuk dalam komposisi timnas senam Indonesia untuk kejuaraan junior,” kata Herman.
(ageng)