BANDUNG,FOKUSJabar.id: Program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto, menjadi sorotan publik. Menyusul mencuatnya masalah keterlambatan pembayaran kepada penyedia makanan. Kini kasus keracunan yang menimpa 78 siswa di Cianjur membuat situasi semakin meruncing.
Program MBG sejatinya dirancang untuk mendukung peningkatan gizi anak-anak Indonesia, terutama di sekolah-sekolah. Namun di lapangan, implementasinya justru memunculkan berbagai persoalan serius yang dikhawatirkan mengganggu tujuan mulianya.
Wakil Ketua III DPRD Jawa Barat, Ono Surono, menilai pemerintah pusat harus segera turun tangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG.
BACA JUGA: Kemenkop: Koperasi Peternak Sapi Perah Garut Suplai MBG
“Mulai dari keterlambatan pembayaran hingga kasus keracunan yang bukan hanya terjadi di satu titik. Ini harus jadi alarm serius bagi pemerintah pusat, terutama Presiden, untuk segera mengevaluasi total,” kata Ono di Gedung DPRD Jawa Barat, belum lama ini.
MBG Harus Disiapkan Matang
Ono menyayangkan apabila program yang diniatkan untuk memperbaiki kualitas gizi generasi muda justru berpotensi menimbulkan dampak negatif akibat buruknya pelaksanaan di lapangan.
“Kalau ini jadi program prioritas presiden, ya tentu harus disiapkan secara matang. Output-nya jelas, manfaatnya harus dirasakan langsung, dan dampaknya harus positif,”kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat itu.
Ono juga mendorong pengawasan ketat terhadap pelaksanaan MBG, terutama dari lembaga-lembaga teknis terkait seperti Badan Pangan Nasional dan Badan Gizi Nasional.
“Mereka harus hadir dengan SOP yang jelas, dari hulu ke hilir. Ini menyangkut keselamatan anak-anak, jangan sampai terulang kejadian serupa,” kata dia.
Lebih lanjut Ono mengingatkan agar program nasional seperti MBG tidak dijalankan tergesa-gesa. Tetapi melalui perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan yang solid.
“Evaluasi total adalah satu-satunya jalan agar program ini bisa benar-benar berdampak positif, bukan malah menambah masalah baru,”kata dia.
(LIN)