spot_img
Senin 14 April 2025
spot_imgspot_img

Wali Kota Bandung Marah saat Disinggung Penataan PKL Cicadas

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) segera menertibkan bangunan semi permanen di seluruh trotoar.

Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan fungsi trotoar. yakni, untuk para pejalan kaki.

BACA JUGA:

Lantik 334 Wisudawan, Rektor Itenas Bandung: Harus Jadi Generasi Unggul Yang Siap Menembus Batas dan Menginspirasi Dunia

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan, untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) boleh jualan di atas trotoar. Lantaran nama PKL dari kata lima kaki atau 1,5 meter di atas trotoar.

“Penataan PKL sekarang ini. Satu PKL boleh dagang, karena kaki 5 Itu asal-usul katanya dari 5 kaki atau 1,5 meter trotoar boleh dipakai dagang,” kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (14/4/2025).

Namun begitu, tak boleh ada PKL yang berjualan selama 24 jam. Selain itu, setiap PKL dilarang menyimpan gerobaknya atau permanen meskipun lokasi tersebut berada di zona peruntukan.

“Satu, dagang nantinya 24 jam. Jadi kita akan batasi jam operasional. Kedua, tidak boleh ada semi-permanen, faktanya Kami menemukan beberapa gedung semi-permanen di atas trotoar itu ternyata pakai plang milik pemerintah nah sebelum kami membereskan seluruh PKL yang semi permanen dengan pemerintah karena kami malu,” ungkapnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada seluruh lembaga pemerintah yang memiliki bangunan semi permanen di atas trotoar agar segera dibersihkan.

BACA JUGA:

Tangani Kasus Gigitan Ular Berbisa, Bio Farma dan Dinkes NTT Gelar Workshop

“Yang punya gedung semi permanen di atas trotoar kota Bandung saya minta untuk membongkar sendiri, kalau tidak kami yang akan bongkar,” ucapnya.

Saat disinggung terkait PKL di kawasan Cicadas, pihaknya malah membandingkan PKL yang berada di Kawasan Astanaanyar dan Panjunan.

“Jangan suka ributin Cicadas saja kamu. Kalau mau ngomong ributin Astanaanyar, Panjunan. Kan itu kurang diceritakan juga. Jadi gini jangan menstigmasi Cicadas ada wilayah lain yang lebih parah daripada Cicadas. Kamu tidak mendengarkan penjelasan saya. Diam,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru