CIAMIS,FOKUSJabar.id: Program makan bergizi bagi santri dan santriwati sudah menjadi bagian dari rutinitas harian di pondok pesantren. Salah satunya adalah menu liwet dengan lauk pauk yang sudah menyesuaikan dengan standar gizi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren, KH Nonop Hanapi, saat kegiatan Tarhib Ramadhan pada Selasa (25/2/2025).
KH Nonop menegaskan, saat ini pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto tengah menggelontorkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Misteri Mayat Tanpa Identitas di Bendungan Manganti, Warga Ciamis Dibuat Geger
“Makan liwet 1000 kastol yang sedang kami laksanakan di pesantren ini adalah simulasi dari program makan bergizi gratis yang pemerintah gagas,” ungkapnya.
Menurutnya, standar gizi pada acara liwet 1000 kastol yang di pondok pesantren sudah memenuhi ketentuan nasional. Menu yang tersaji berupa daging ayam, lalapan, dan tahu tempe, dengan harga per porsi lebih dari Rp10.000.
“InsyaAllah, selain sudah memenuhi standar gizi, makan liwet di sini juga penuh dengan baroqah,” tambahnya.
KH Nonop juga memberikan pendapat bahwa dengan harga Rp10.000 untuk makan bergizi gratis, program pemerintah mungkin belum sepenuhnya mencakup standar gizi yang optimal. Namun, dengan menu yang pondok pesantren sediakan, yang harganya lebih dari Rp10.000, kualitas gizinya sudah terjamin.
“Menu yang biasa dikonsumsi oleh para santri di pesantren sudah sangat memenuhi standar gizi yang baik,” jelasnya.
Lebih jauh, KH Nonop menyoroti pentingnya persiapan generasi muda untuk menciptakan Indonesia Emas pada 2045. Sebagaimana yang telah pemerintah programkan. Ia menegaskan regenerasi yang kuat secara intelektual, emosional, spiritual, dan semangat juangnya harus terbentuk dari sekarang.
“Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, kita harus mulai membangun generasi yang kokoh sejak saat ini,” ungkapnya.
Dengan adanya program makan bergizi ini, harapannya para santri dan generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi individu yang sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan.
(Husen Maharaja/Irfansyahriza)