PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Serangan anjing liar kembali meresahkan warga Pangandaran, khususnya para peternak. Kali ini, giliran ternak domba di Desa Cimerak yang menjadi korban keganasan hewan-hewan liar tersebut.
Merespons kejadian ini, Kepala Desa Cimerak, Budiaman, menginisiasi musyawarah antara peternak, pemilik anjing, dan tokoh masyarakat. Tujuannya adalah untuk mencari solusi bersama agar masalah ini dapat diatasi.
“Kami akan duduk bersama untuk mencari jalan keluar terbaik. Jika emosi warga tidak terkendali, masalah ini bisa semakin rumit,” ujar Budiaman.
BACA JUGA: Lupa ‘Nyuguh’ Ternak Warga Tarikolot Ciamis Mati Diterkam Harimau
Budiaman juga mengimbau kepada pemilik anjing untuk lebih bertanggung jawab dengan menjaga hewan peliharaannya.
“Kami tidak ingin saling menyalahkan, namun kita harus bersama-sama menjaga keamanan ternak dan lingkungan sekitar,” kata dia.
Ancaman Serius bagi Peternak
Serangan anjing liar ini bukan hanya menimbulkan kerugian materi bagi para peternak, tetapi juga mengancam keberlangsungan usaha peternakan di wilayah tersebut.
“Ini sudah sangat meresahkan. Kami khawatir jika dibiarkan, semakin banyak ternak yang menjadi korban,” ungkap salah seorang peternak.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Pertanian juga turut turun tangan dalam mengatasi masalah ini. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Deni Rakhmat, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan ke lapangan dan berkoordinasi dengan desa setempat.
“Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan teknis kepada para peternak,” ujar Deni.
(Sajidin/Anthika Asmara)