PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Krisis air bersih menjadi ancaman nyata, namun dua pemuda dari Desa Cimanggu, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, memberikan inspirasi dengan aksi nyata, Dua pemuda Pangandaran yakni Ahyarul dan Ramdani mengambil langkah proaktif dengan menanam puluhan pohon Picung di kawasan hulu Sungai Lebak Tamiang dan Lebak Kopeng.
Ahyarul menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan air sekaligus melestarikan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Pohon Tumbang di Jalan Wisata Pangandaran
“Ketika berbicara tentang ketersediaan air, kita juga harus membahas pentingnya hutan adat. Melindungi kawasan konservasi menjadi langkah penting untuk menjaga tanaman yang mampu menampung air dengan baik,” ujar Ahyarul kepada FOKUSJabar.id melalui sambungan telepon, Sabtu (28/12/2024).
Ia menekankan bahwa hutan memiliki peran krusial dalam menjaga siklus air dan mencegah bencana lingkungan. Air adalah kebutuhan dasar semua orang tanpa memandang usia atau status sosial.
“Kerusakan alam tidak pandang bulu saat bencana terjadi. Karena itu, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan harus terus kita jaga,” tambahnya.
Sementara itu, Ramdani menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian lingkungan.
“Generasi muda harus mengambil tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Gerakan ini harapannya bisa menginspirasi banyak orang untuk memprioritaskan keberlanjutan dan manfaat jangka panjang,” katanya.
Ramdani juga menjelaskan, pohon Picung ia pilih karena kemampuannya menyerap air dengan baik, sehingga sangat cocok untuk menjaga sumber air di kawasan hulu. Aksi penanaman pohon mereka lakukan secara gotong royong bersama warga setempat.
“Kawasan hulu Sungai Lebak Tamiang dan Lebak Kopeng memiliki peran strategis sebagai sumber air bagi warga desa. Penanaman pohon ini adalah langkah kecil dengan dampak besar,” ungkapnya.
Melalui gerakan sederhana ini, Ahyarul dan Ramdani membuktikan bahwa solusi atas krisis lingkungan bisa mulai dari tindakan nyata yang berlandaskan kepedulian.
(Sajidin/Irfansyahriza)