Selasa 24 Desember 2024

Minuman Kopi dan Emas, Penyumbang Inflasi di Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Menjelang akhir tahun 2024, harga-harga komoditas kebutuhan pangan di Kota Tasikmalaya mengalami fluktuasi yang cenderung naik. Dampak dari fluktuasi harga ini berkontribusi terhadap tingginya angka inflasi di Kota Tasikmalaya, yang lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan tingkat nasional.

Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Desi Nur Ariasari, menyatakan, meskipun terjadi kenaikan harga pada sejumlah komoditas pokok masyarakat, stok kebutuhan pangan tetap terjaga dengan baik.

Baca Juga: Tingkatkan Fungsi Intelijen, BNN Kota Tasikmalaya Sasar Seluruh Pondok Pesantren

“Harganya memang sedikit ada kenaikan, tetapi masih dalam batas wajar. Ini mungkin sebab meningkatnya permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Padahal stok kebutuhan pangan ini tetap stabil dan mencukupi,” ungkap Desi Nur Ariasari dalam High Level Meeting Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya di Aula Kantor Balekota Tasikmalaya, Selasa (24/12/2024).

Fluktuasi Harga dan Kenaikan Inflasi Kota Tasikmalaya

Desi menjelaskan, fluktuasi harga ini menyebabkan angka inflasi di Kota Tasikmalaya hingga Desember 2024 mengalami kenaikan. Saat ini, inflasi di Kota Tasikmalaya tercatat sebesar 1,68 persen. Itu lebih tinggi berbanding dengan Provinsi Jawa Barat yang sebesar 1,67 persen dan nasional yang berada di angka 1,55 persen. Hal ini memerlukan upaya pengendalian untuk menanggulangi inflasi.

Ia juga menyebutkan beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Kota Tasikmalaya. Yakni pada bulan Desember 2024, antara lain kopi serbuk, emas, bawang merah, dan telur.

Ketersediaan Stok Pangan Tercukupi

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UMKM Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah memastikan, ketersediaan komoditas pangan pokok masyarakat tetap aman dan terkendali.

“Kita pastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat selama Nataru tahun ini aman dan tercukupi hingga tiga bulan ke depan,” ujar Apep. Ia juga menambahkan, fluktuasi harga penyebabnya karena tingginya permintaan masyarakat menjelang Natal dan pergantian tahun. Sesuai dengan hukum ekonomi, yakni permintaan yang tinggi berujung pada kenaikan harga.

“Ini bukan karena kekurangan stok, karena saat ini stok pangan aman hingga tiga bulan ke depan,” tandasnya.

Dengan jaminan ketersediaan pangan yang cukup dan pengawasan terhadap inflasi yang terus berjalan, harapannya masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan tenang.

(Seda/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img