Selasa 24 Desember 2024

Tingkatkan Fungsi Intelijen, BNN Kota Tasikmalaya Sasar Seluruh Pondok Pesantren

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Untuk meningkatkan fungsi intelijen dan mencegah penyalahgunaan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus melakukan upaya preventif melalui pemeriksaan narkoba secara intensif. Selain kalangan pegawai pemerintah, swasta, BUMN, dan BUMD, kini BNN juga menyasar kalangan Pondok Pesantren untuk edukasi dan tes pemeriksaan urine.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat, mengungkapkan, sepanjang tahun 2024, pihaknya telah melakukan pemeriksaan tes urine terhadap 810 orang dari berbagai kalangan dan profesi di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

“Upaya ini kami lakukan sebagai bagian dari tanggung jawab untuk mempersempit ruang penyalahgunaan dan peredaran narkoba di wilayah Tasikmalaya,” kata Hery Sudrajat, Selasa (24/12/2024).

Hery menekankan, tujuan utama BNN bukan untuk mencari-cari pengguna atau pengedar narkoba, melainkan untuk menyelamatkan mereka dari bahaya laten narkoba agar tidak terjerumus lebih dalam ke dalam lingkaran penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba dan Rehabilitasi

Sejak awal tahun, BNN Kota Tasikmalaya telah menangani 37 kasus penyalahgunaan narkoba melalui Tim Asesmen Terpadu (TAT). Dari 37 kasus tersebut, 27 orang menjalani rehabilitasi, sementara 10 orang lainnya diproses secara hukum.

“Program rehabilitasi kami melampaui target yang ditetapkan. Dari target 20 kasus, BNN berhasil menangani 25 klien, termasuk dua lansia yang berusia di atas 45 tahun,” tambah Hery.

Strategi Tahun 2025: Fokus ke Pondok Pesantren

Melihat pentingnya peran pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda, BNN Kota Tasikmalaya berencana untuk menyasar seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2025. Program strategis ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada para santri.

“Pondok Pesantren memiliki peran penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Kami akan berkolaborasi dengan Ponpes untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya narkoba dan pencegahannya,” ungkap Hery.

Ia juga menambahkan, jumlah Pondok Pesantren yang cukup besar di wilayah Tasikmalaya menjadi potensi besar untuk bergandengan tangan. Tentu dalam memerangi peredaran narkoba, sehingga bisa mewujudkan daerah Tasikmalaya yang bebas dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Sinergi untuk Cegah Narkoba

BNN Kota Tasikmalaya terus bersinergi dengan berbagai stakeholder. Termasuk pihak Pondok Pesantren, untuk bersama-sama melawan peredaran narkoba demi menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi masyarakat.

“Melalui kerjasama ini, kami berharap Tasikmalaya dapat menjadi daerah yang bebas dari narkoba dan peredarannya,” tutup Hery.

(Seda/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img