BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) terus mendorong percepatan pembangunan dan penataan jaringan Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah Bandung Raya.
Proyek tersebut rencananya akan dimulai pada awal 2025 dan ditargetkan rampung pada 2027.
BACA JUGA:
Lagi, Bio Farma Diganjar Penghargaan
Proyek tersebut juga mencakup 21 rute dengan total 34 stasiun BRT dan 768 halte di luar koridor utama dengan 579 unit Bus.
Pj Wali Kota Bandung, A Koswara mengusulkan agar setiap stasiun BRT dilengkapi dengan fasilitas parkir motor.
Hal itu untuk mempermudah perpindahan moda bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.
“Kalau bisa di setiap stasiun disiapkan tempat parkir motor. Ini sangat membantu masyarakat dalam beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” kata Koswara usai memimpin Rapat Persiapan Konstruksi dan Penataan Feeder BRT di Balai Kota, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Selasa (5/11/2024).
Menurutnya, jalur khusus untuk BRT harus didesain secara berbeda dari jalan lainnya. Baik dalam material maupun estetika. Hal itu untuk menandai jalur tersebut sebagai prioritas bagi bus BRT.
“Dengan perbedaan ini, secara psikologis pengguna jalan akan paham bahwa jalur tersebut adalah khusus untuk bus dan bukan untuk umum,” ucapnya.
Koswara menyampaikan, proyek BRT nantinya sama seperti Busway yang ada di Jakarta. Namun tidak semua jalur akan dipasang pembatas khusus. Tapi ada yang bisa digunakan oleh kendaraan selain BRT.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Tingkatkan Mitigasi Bencana di Musim Hujan
“Modelnya seperti busway. Tapi tidak semua khusus. Yang khususnya itu sekitar 45 persen yang ada pembatasnya.Dikasih marka saja,” katanya.
Selain itu, masalah sosial yang berkaitan dengan pembangunan BRT yakni PKL dan parkir liar. Itu merupakan tantangan berat. Namun hal ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata kota Bandung.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), penertiban ini akan dilakukan dengan solusi yang terencana. Seperti relokasi dan pendekatan yang lebih manusiawi untuk meminimalkan dampak sosial.
Menurut Dia, nantinya secara detail persiapan konstruksi dan penataan Feeder BRT di Kota Bandung akan dibahas antara OPD bersama tim konsultan PMC World Bank dan kementerian terkait.
“Untuk waktu pembahasan makin cepat semakin baik. Semoga satu-dua minggu ke depan bisa selesai,” ungkapnya.
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)