BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebagai bagian dari upaya strategis mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta inovasi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan launching Smart Tech Village – Science Techno Park (STP), Rabu (23/10/2024). Berlokasi di Perumahan Bumi Sariwangi I, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, keberadaan STP menjadi jawaban atas tantangan integrasi antara akademisi, industri, dan masyarakat dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
Launching Smart Tech Village – Science Techno Park (STP) yang merupakan rangkaian Dies Natalies UPI ke 70 tahun serta Lustrum UPI ke XIV dilakukan langsung oleh Rektor UPI Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. Selain seluruh pimpinan UPI, kegiatan launching dihadiri mitra pemerintah pusat dan daerah, mitra perusahaan serta tokoh masyarakat.
“Smart Tech Village – Science Techno Park (STP) UPI ini hadir sebagai pusat riset dan inovasi yang terintegrasi, menggabungkan berbagai bidang unggulan seperti material dan energi rendah emisi, florikultura, edubiogreen, serta budidaya sidat dan pengolahan air serta limbah. Melalui Smart Tech Village – Science Techno Park (STP) UPI ini, diharapkan tercipta sinergi antara universitas, industri, pemerintah, dan masyarakat guna menghasilkan inovasi yang bermanfaat dan berdaya guna,” kata Rektor UPI Solehuddin kepada wartawan, Rabu (23/10/2024).
Solehuddin menambahkan, urgensi pembangunan Smart Tech Village – Science Techno Park (STP) UPI sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan universitas. Yakni peningkatan kolaborasi antara akademisi, peneliti, IDUKA, dan pemerintah guna memungkinkan terjalinnya sinergi antara berbagai disiplin ilmu dan kolaborasi lintas sektor.
Kemudian pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai program peningkatan kompetensi guna meningkatkan daya saing dan kemampuan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi dalam perkembangan sektor iptek. Transfer pengetahuan dan teknologi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing IDUKA di daerah sekitar, serta peningkatan relevansi penelitian dan inovasi dengan sektor eksternal guna meningkatkan responsivitas terhadap permintaan dan kebutuhan.
“Kita (di UPI) punya program riset, penelitian dan inovasi dari ratusan bidang studi. Dengan adanya STP ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mewujudkan riset, penelitian, serta inovasi yang dilakukan sivitas akademik sehingga bisa mewujudkan tiga hasil yang diharapkan yakni output, outcome dan impact,” kata Solehuddin.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kebudayaan dan Sistem Informasi UPI, Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.P. menambahkan, Science Techno Park ini diharapkan menjadi pusat riset dan inovasi unggulan terintegrasi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, lingkungan hingga industri. Pembangunan Smart Tech Village – Science Techno Park (STP) UPI pun merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 seperti yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 18 tahun 2020 serta inisiator pembangunan kawasan sains dan teknologi di Indonesia yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
“STP UPI merupakan inovasi kebijakan dalam mengahadapi tuntutan dan kebutuhan dalam pengoptimalan penelitian dosen sehingga memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat, kebutuhan terhadap pengelolaan hilirisasi yang terintegrasi, hingga tuntutan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap UPI. Ini dirancang untuk mewadahi empat Pusat Unggulan Universitas (PUU) di antaranya adalah PUU Material dan Energi Bangunan Rendah Emisi (MEB), PUU Florikultura, PUU Edubiogreen, dan PUU Sidat, Bionutrien, dan Pengolahan Air dan Limbah Cair,” kata Agus.
Prof. Agus Rahayu mengatakan, pendirian STP UPI bertujuan untuk mengupayakan pengembangan dan pemanfaatan iptek hasil penelitian dan pengembangan civitas akademika UPI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan strategi yang terintegrasi, tepat waktu, tepat guna, dan tepat sasaran. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh tingkat kesadaran civitas akademik terhadap pengetahuan, pemahaman, dan dukungan dalam implementasi pendirian STP UPI.
“STP UPI ini memiliki 2 model yakni kawasan terpadu yang berfungsi sebagai platform untuk menciptakan produk inovasi yang siap diterapkan di masyarakat yang dalam prosesnya melibatkan kolaborasi dengan industri dan dunia usaha (IDUKA) untuk tujuan komersialisasi dan penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan model kedua mengacu pada konteks yang saling terhubung dalam satu kawasan dapat dilakukan karena ada peluang dari beberapa pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota yang bersedia menyediakan lahan untuk STP UPI sehingga memungkinkan lokasinya tersebar di beberapa daerah,” Agus menuturkan.
Riset dan pengembangan dilakukan di kawasan STP UPI oleh pusat unggulan yang menghasilkan invensi berupa prototipe, lanjut dia, kemudian dihilirisasi untuk menciptakan produk inovasi yang siap digunakan oleh masyarakat setempat atau untuk dikomersialisasikan dengan mitra IDUKA. STP UPI sebagai koordinator dan pembina berfungsi sebagai titik sentral untuk memperluas jangkauan pemanfaatan dan komersialisasi produk inovasi di kawasan provinsi, kabupaten, dan kota.
Dari sisi pengelolaan STP UPI, kata Agus, dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Yakni secara terintegrasi, terkoneksi, atau kombinasi dari keduanya.
Perencanaan kawasan STP UPI pun dibagi menjadi beberapa zonasi berdasarkan kebutuhan ruang terbuka (open space) dan bangunan masing-masing Pusat Unggulan Universitas (PUU). Seperti pengolahan limbah berupa pengelolaan dan pengolahan limbah organik rumah tangga dan perkebunan melalui pengomposan diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Universitas Edubiogreen.
“Lalu pengelolaan dan pengolahan air bersih dan air limbah diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Universitas Sidat, Bionutrien, dan Pengolahan Air dan Limbah Cair serta pengelolaan listrik kawasan direncanakan menggunakan kombinasi antara sumber listrik dari PLN dan sumber listrik dari solar panel,” Agus menegaskan.
(Ageng)