KARAWANG,FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menyebut harus ada kebijakan yang banyak untuk penyelesaian masalah di Jabar, terlebih kesehatan.
Menurut dia, penyelesaian persoalan di Jabar harus terintegrasi, termasuk kaitannya dengan kebutuhan dasar, seperti kesehatan masyarakat.
Demikian disampaikan KDM menyusul persoalan seorang ibu yang sakit, memiliki tiga anak dan suaminya sudah meninggal. Hal itu membuatnya berpikir harus ada kebijakan yang memihak mereka.
BACA JUGA: KDM: Tagline “Jabar Istimewa”, Pemimpin Istimewaian Rakyatnya
“Ada seorang ibu sakit kanker, punya anak tiga masih sekolah, dan suaminya sudah meninggal. Ibu ini seminggu tiga kali harus ke rumah sakit di Jakarta, naik kereta dan butuh biaya. Sehingga kebijakannya harus banyak,” kata Dedi, Rabu (18/9/2024).
Pada tatanan teknis, RT dan RW harus mampu mendeteksi warganya yang sakit, ditinggal suami, tidak sekolah untuk kemudian diberikan solusinya.
Menurut KDM, orang seperti mereka harus segera diambil alih pemerintah, misalnya anak-anaknya mendapat jaminan sekolah dari pemerintah.
“Versi bantuannya banyak, bisa dari CSR bank, APBD dan banyak lagi yang bisa dioptimalkan,” kata dia.
Ke depan, kata Dedi, di Jabar tidak boleh lagi ada masyarakat yang sakit tidak terobati karena terkendala keuangan.
Dedi kembali menegaskan bahwa bisa dilakukan dan terintegrasi dengan semua tingkatan, mulai kelurahan hingga tingkat provinsi.
Dengan begitu, dana APBD yang ada bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Di sisi lain swasta pun akan memberikan bantuan CSR.
(LIN)