Oleh: Bambang Fouristian
GARUT,FOKUSJabar.id: Menjelang kampanye Pilkada Garut Jawa Barat (Jabar) 2024 yang semakin dekat, aksi dukung mendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati mulai nampak. Bahkan, suhu politik di Kota Intan semakin memanas.
Koalisi Partai Politik (Parpol) menjadi sorotan utama. Bagaimana tidak, Mereka menjadi mesin kemenangan paslon dalam kontestasi lima tahunan tersebut.
BACA JUGA:
Ini Alasan Fenti Novitawati Dukung Putri Karlina di Pilkada Garut
Meski kekuatan koalisi dapat memainkan peran krusial. Namun, jumlah kursi parlemen dan dukungan pemilih belum sepenuhnya menjamin kemenangan paslon Bupati-Wakil Bupati Garut.
Dua paslon Bupati-Wakil Bupati sudah mendaftar ke KPU Garut. Yakni, Helmi Budiman-Yudi Nugraha Lasminingrat (Helmi-Yudi) dan Abdusy Syakur Amin-Putri Karlina (Santri).
Kedua paslon Bupati-Wakil Bupati Garut bersaing ketat dengan keunggulannya masing-masing.
Keunggulan Helmi-Yudi memiliki pemilih militan. Pasalnya, Helmi Budiman merupakan Wakil Bupati Garut dua periode mendampingi Rudy Gunawan.
Tak hanya itu, Helmi-Yudi yang diusung PKS dan PPP (partai parlemen) diuntungkan dengan banyaknya relawan yang bergabung.
Sementara keunggulan Santri memiliki koalisi gemuk. Yakni diusung oleh Partai Golkar, PKB, Gerindra, Partai Demokrat, PDI-P, NasDem dan PAN (partai parlemen).
BACA JUGA:
KAA Siap Menangkan Paslon Helmi-Yudi di Pilkada Garut 2024
Dibalik keuntungan besar dalam koalisi gemuk dipastikan ada tantangannya juga. Di antaranya, akan memunculkan banyak pandangan berbeda. Baik itu dalam strategi pemenangan maupun hal lainnya.
Semisal dalam pembagian saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Artinya, harus ada pemerataan. Jika tidak bisa menimbulkan gejolak internal antarpartai pengusung.
Partai politik yang tak kebagian jatah saksi tentunya akan mematikan mesin politiknya.
Karenanya, harus bisa menyatukan suara dan jatah saksi parpol pengusung. Dengan begitu, koalisi akan tetap solid jelang pelaksanaan Pilkada Garut 2024.
Keunggulan banyaknya partai yang bergabung memiliki kekuatan yang besar dalam semua aspek. Termasuk SDM dari para kader. Namun, koalisi genuk memiliki kelemahan bagi masyarakat.
(Penulis adalah anggota PWI Perwakilan Kabupaten Garut)