ACEH,FOKUSJabar.id: KONI Jawa Barat terus memberikan upaya maksimal dalam mendukung performa atlet pada perhelatan PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara demi tercapainya target Jabar Hattrick. Salah satunya dengan menyiapkan sejumlah alat kesehatan canggih.
Alat kesehatan tersebut disiapkan untuk membanti proses recovery atlet hingga penyembuhan cedera pada atlet. Diantaranya Cryoterapy, SIS (Super Inductive System), TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), Ultrasound therapy atau terapi ultrasonik, terapi laser, dan magneto terapi.
BACA JUGA:
Polo Air Putra dan Sepakbola Putri Raih Hasil Manis di Laga Awal PON XXI
“Alat kesehatan canggih itu kita hadirkan untuk mendukung performa atlet demi tercapainya target Jabar Hattrick. Kita akan tempatkan di posko kesehatan Jabar, baik di Aceh maupun Sumut,” kata Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana di Banda Aceh, Kamis (5/9/2024).
Alat cryoterapy atau terapi dingin adalah perawatan fisioterapi yang menggunakan suhu dingin untuk mengobati cedera dan mengurangi ketidaknyamanan. Cryoterapy bekerja berdasarkan prinsip pertukaran panas.
Alat cryoterapy ini memberikan beberapa manfaat bagi atlet. Seperti mengurangi peradangan dan pembengkakan akibat cedera, mempercepat waktu pemulihan, meningkatkan energi secara keseluruhan, meningkatkan kesiapan fisiologis dan ketahanan mental.
Lalu alat SIS atau Super Inductive System menghadirkan terapi inovatif. Teknologi didasarkan pada medan elektromagnetik intensitas tinggi yang secara positif mempengaruhi jaringan manusia. Efek terapeutiknya meliputi pereda nyeri, penyembuhan patah tulang, relaksasi otot, myostimulasi dan mobilisasi sendi.
Sedangkan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) merupakan metode terapi yang menggunakan arus listrik rendah yang dialirkan melalui kulit untuk meredakan nyeri. Alat TENS mengirimkan impuls listrik ke saraf melalui elektroda yang ditempatkan pada kulit di dekat area yang sakit.
“Impuls listrik ini membantu mengurangi rasa sakit dengan merangsang saraf dan mengganggu sinyal nyeri yang dikirimkan ke otak. TENS sering digunakan dalam fisioterapi dan perawatan nyeri kronis atau akut,” kata Budiana.
Sementara Ultrasound therapy atau terapi ultrasonik adalah prosedur fisioterapi yang menggunakan gelombang suara untuk mentransfer energi ke tubuh manusia.
Terapi ini umumnya dilakukan untuk menangani masalah pada otot dan tulang seperti pembengkakan, nyeri leher, nyeri punggung kronis, nyeri saraf, tendinitis, bursitis, osteoarthritis, pascaoperasi saraf terjepit, myofascial pain syndrome hingga patah tulang.
Terapi ultrasonik memiliki beberapa manfaat. Seperti mengurangi rasa sakit, mengurangi pembengkakan dan peradangan kronis, mempercepat penyembuhan patah tulang, meningkatkan elastisitas bagian tubuh yang cedera, meningkatkan rentang gerak dan fleksibilitas, serta meningkatkan kapasitas fungsional jaringan parut.
(Ageng)