GARUT,FOKUSJabar.id: Koordinator Suramadu, Ahmad Bajuri menyatakan, saat ini pihaknya tengah gencar melakukan kajian tentang kriteria calon pemimpin Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar).
Menurut Dia, kajian tersebut melalui berbagai masukan dari aspirasi jaringan dan melihat hasil survei yang ada tentang Garut jelang pelaksanaan Pilkada Serentak, 27 November 2024.
BACA JUGA:
Pj Bupati Garut Gelar Pasukan Karhutla 2024
“Kami gelar diskusi tim untuk menggali lebih dalam tentang kondisi politik dan harapan masyarakat gGarut ke depan,” kata mantan Sekjen Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi).
Bajuri menyampaikan hasil kajiannya, perbandingan perkembangan dengan kemajuan kabupaten lain di Provinsi Jabar, di mana lebih baiknya sekitar 30 persen.
Sedangkan yang menyatakan sama saja atau tidak ada perkembangan secara signifikan sekitar 50 persen.
Sementara dalam bidang infrastruktur dan ekonomi, sekitar 60 persen mengaku tidak puas atas kinerja Pemerintahan Garut.
“Dalam diksusi tim Suramadu dapat disimpulkan bahwa sekitar 80 persen masyarakat Garut menghendaki adanya perubahan pembangunan,” kata Ahmad Bajuri.
Bajuri menyebut, jika melihat dari kondisi seperti itu, hal yang logis ketika nama Dudung Sudiana mendapat respon masyarakat lebih besar dari figur Balon Bupati lain karena secara gamblang membawa konsep penyegaran untuk Garut.
“Konsep penyelengaraan pembangunan yang agamis, aman dan nyaman sangat sederhana. Tapi memberikan harapan nyata bagi masyarakat Garut,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Minim Perhatian Pemerintah, Matricx Cibatu Tancap Gas
Mantan Ketua DPRD Garut ini menambahkan, tim Suramadu terus melakukan serap aspirasi tentang harapan masyarakat Garut ke depan melalui Gerakan 5 + 2 (Cageur, Bageur, Bener, Pinter, Singer, Seger dan Nanjeur).
“Gerakan 5 + 2 merupakan langkah yang diharapkan masyarakat Garut dari hasil serap aspirasi tim Suramadu,” tutup Ahmad Bajuri.
(Bambang Fouristian)