BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengapresiasi anugerah kehormatan adat Sunda, Sinatria Pinayungan dari masyarakat Sunda kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Yasonna dianggap telah berjasa melindungi keberadaan masyarakat adat Sunda di Jawa Barat.
Menurutnya, dengan penganugrahan yang diberikan Barisan Olot Masyarakat Adat Jawa Barat, Yasonna sudah resmi menjadi warga Sunda dan Jawa Barat.
“Ya Alhamdulillah olot-olot ( Tetua Adat) di Jabar telah berikan penganugerahan kepada pak Menteri, Sinatria Pinayungan. Berarti beliau sudah resmi menjadi warga Sunda dan Jabar,”kata Ono Surono saat menghadiri acara penganugrahan adat Sunda kepada Yasonna Laoly di Alam Santosa Ekowisata dan Budaya, Pasir Impun Kabupaten Bandung Jawa Barat Selasa (23/7/2024).
Baca Juga: Ono Surono disambut Hangat Pedagang Pasar Kaget Baleendah
Ono mengungkapkan, kinerja Menteri Yasonna sudah cukup baik lantaran telah memberikan 35 sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) kepada 10 kabupaten/kota Jawa Barat dan Indikasi Geografis (IG).
Dikatakannya, hal itu merupakan bentuk pelindungan terhadap kekayaan intelektual termasuk produk lokal asli daerah Jawa Barat.
Oleh karna itu, pihaknya berharap pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota yang telah mendapat sertifikat KIK maupun IG dapat terus mengembangkan kekayaan intelektual tersebut menjadi produk unggulan Jawa Barat.
Baca Juga: Rogoh Kocek Pribadi, Mang Ono Surono Bantu Perbaikan Jalan Rusak di KBB
Ono juga memastikan, PDI Perjuangan Jawa Barat bakal terus mendorong sertifikasi KIK maupun IG bagi adat budaya maupun potensi Jawa Barat.
Ono menambahkan, Jawa Barat sangat kaya dengan ragam adat dan budaya, mulai dari tatar Sunda Priangan, Indramayu, Cirebon, Pakuan, Galuh dan lainnya. Ragam adat budaya Jawa Barat itu mulai dari seni, kuliner, musik, dan lain sebagainya.
“Kita harus mendorong, wajib mendorong bahwa kekayaan ini harus dilestarikan, harus dilindungi, harus dikembangkan, menjadi sumber daya lokal yang juga dari sisi ekonomi pun kita bergerak,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni)