Rabu 11 Desember 2024

Ilmu Keolahragaan SF ITB Upgrade Kemampuan Pelatih Pencak Silat

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kelompok Keilmuan (KK) Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB menggelar Pelatihan Tes dan Pengukuran Atlet Pencak Silat untuk Pelatih di Wilayah Jawa Barat sebagai bagian dari Program Pengabdian Masyarakat, Riset dan Inovasi (PPMI). Kegiatan digelar untuk membantu para pelatih pencak silat di Jawa Barat dalam meningkatkan kemampuan para atletnya.

Kegiatan yang digelar di gedung Doping, lantai 4 Sekolah Farmasi ITB, Jalan Ganesha Kota Bandung, Sabtu (22/6/2024) lalu, diikuti sekitar 30 orang pelatih dari berbagai perguruan pencak silat di Jabar. Diantaranya dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat dan wilayah Bogor Raya.

fokusjabar.id pencak silat pelatihan
Ketua pelaksana sekaligus dosen KK Ilmu Keolahragaan SF ITB, Dr. Drs. Kusnaedi, M.Pd., bersama dengan Wakil Ketua Umum II Pengprov IPSI Jabar, Ferry Hendarsin. (FOTO: Istimewa)

Ketua pelaksana sekaligus dosen KK Ilmu Keolahragaan SF ITB, Dr. Drs. Kusnaedi, M.Pd., mengatakan, pencak silat sudah masuk dalam kelompok olahraga yang kompetitif. Bahkan event kejuaraan di cabang olahraga asli Indonesia tidak hanya dipertandingkan di Tanah Air tapi juga di level internasional seperti SEA Games, Asian Games, hingga kejuaraan dunia.

“Seiring perkembangan zaman, maka metode latihan tradisional pun harus beralih ke pengembangan berbasis sport science untuk mendukung pengembangan atlet. Jadi tidak lagi berdasarkan pengamatan kualitatif saja, tapi juga kuantitatif berdasarkan data,” kata Kusnaedi, Senin (1/7/2024).

Untuk itu, lanjut dia, setiap pelatih pencak silat penting untuk menambah pemahaman tes dan pengukuran yang baik. Dengan demikian, mereka memiliki data mengenai perkembangan atletnya sebagai dasar program latihan yang akan diberikan untuk ketercapaian prestasi yang maksimal

“Jadi tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan lagi kualitas pencak silat di Indonesia, khususnya Jabar sehingga mampu mengoptimalisasi program latihan dan metode tes yang tepat sekaligus meningkatkan pengetahuan pelatih pencak silat terhadap tes dan pengukuran. Memiliki data profil atlet yang dibina melalui tes yang tepat, menjadi acuan yang konkrit untuk pelatih untuk diintegrasikan ke dalam program latihan yang terupdate,” dia menerangkan.

fokusjabar.id pencak silat pelatihan
Penyampaian materi pada Pelatihan Tes dan Pengukuran Atlet Pencak Silat untuk Pelatih di Wilayah Jawa Barat yang digelar KK Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB. (FOTO: Istimewa)

Mantan atlet pencak silat Jabar sekaligus alumni sport science ITB, Yogi Surya Pratama, S.Pd., M.Or., tampil sebagai pemateri intin pada pelatihan tersebut. Pada sesi pertama, Yogi memberikan penjelasan secara teori terkait materi tes dan pengukuran serta menampilkan alat-alat yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan atlet.

Lalu di sesi berikutnya, Yogi memberikan penjelasan secara praktek dan mendemonstrasikan penggunaan alat-alat mulai dari alasan penggunaan alat, tujuannya, hingga cara penggunaannya. Berbagai komponen yang di tes mulai dari cara mengukur fleksibilitas, kekuatan, kelincahan, daya tahan kardiovaskular, dan lain sebagainya

“Kunci kesuksesan atlet dalam berprestasi adalah penggabungan intuisi pelatih dan data kuantitatif yang dimiliki. Sebagai pelatih, harus terus mengupdate ilmu sesuai perkembangan zaman, menjadi pioneer kemunculan bibit-bibit atlet unggul berdasarkan dari data identifikasi atlet yang dimilikinya. Memiliki kemampuan tes dan pengukuran ini menjadi awal dalam identifikasi tersebut,” kata Yogi.

fokusjabar.id pencak silat pelatihan
Peragaan penggunaan peralatan sport science pada Pelatihan Tes dan Pengukuran Atlet Pencak Silat untuk Pelatih di Wilayah Jawa Barat yang digelar KK Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB. (FOTO: Istimewa)

Kegiatan pelatihan sendiri diapresiasi positif pengurus provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Barat. Melalui kegiatan pelatih yang diinisiasi KK Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi ITB, diharapkan mampu mewujudkan target pencak silat Jabar untuk kembali menjadi juara umum sekaligus mewujudkan target Jabar Hattrick pada PON XXI.

“Mustahil bagi seorang atlet atau siapapun untuk mengembangkan potensinya tanpa coach yang baik, coach itu sosok profesional yang tidak pernah berhenti belajar karena mereka perlu memikirkan cara-cara baru untuk mendorong atlet menciptakan komitmen. Pelatih harus terus belajar, menerapkan sport science dalam pelaksanaanya, mengembangkan diri dengan tuntutan zaman agar para atlet mendapatkan prestasi yang optimal,” kata Wakil Ketua Umum II Pengprov IPSI Jabar, Ferry Hendarsin.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img