JAKARTA,FOKUSJabar.id:Dengan menjaga tiga pilar penting, yaitu profit, people dan planet untuk generasi yang akan datang, bank bjb Senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (ESG). Sekaligus menerapkan praktik bisnis yang peduli pada aspek keberlanjutan, termasuk komitmen dalam penerapan Net Zero Emission (NZE).
“bank bjb berkomitmen untuk mendorong dekarbonisasi dan mendukung tercapainya net zero emision (NZE) Indonesia,” ucap Yuddy.
Bank bjb menegaskan komitmen tersebut dalam acara “Indonesia Banking Road to Net Zero” denangan penyelenggara Otoritas Jasa Keuanga (OJK), di Jakarta, Senin (4/3/2024). Turut hadir Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae. Kemudian hadir Deputi Komisioner Pengawas Konglomerasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Teguh Supangkat, Komisaris Utama Independen bank bjb Farid Rahman. Lalu hadir juga Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari. Serta sejumlah bankir kenamaan lainnya hadir dari berbagai perwakilan dari 6 Bank terpilih.
Lbank bjb merupakan satu-satunya BPD yang diundang dari total 7 Bank yang terpilih sebagai perwakilan industri perbankan. Dalam pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia. OJK menilai Bank bjb sebagai perusahaan yang memiliki komitmen nyata. Dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) dengan pertimbangan telah memenuhi penilaian maturitas yang berkelanjutan oleh OJK.
Yuddy menegaskan, bank bjb berkomitmen untuk mendukung penuh terwujudnya “Net Zero Emission Indonesia”. Melalui berbagai inisiatif berbasis Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola pada berbagai aktifitas operasional bank.
Implementasi bank bjb Untuk Mendukung Net Zero Emission
Yuddy menyampaikan, bank bjb telah mengimplementasikan keuangan berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan operasional yang rendah karbon emisi. Kemudian pengembangan produk jasa keuangan berkelanjutan dan pengelolaan tanggung jawal sosial lingkungan.
Berkat penerapan bisnis dengan prinsip mendukung implementasi NZE, bank bjb telah berhasil mengurangi total emisi gas rumah kaca sebanyak 21,9% persen. Program penyerapan emisi kabron telah mengurangi emisi sebanyak 33.510 ton CO2 equivalent dalam 4 tahun terakhir.
“Kami terus meningkatkan praktik operasional dan bisnis yang rendah emisi. Halnitu demi mendukung tercapainya net zero emission Indonesia,” tegas Yuddy.
Sebagai Emiten yang mengimplementasikan keuangan berkelanjutan, bank bjb memiliki fokus. Yakni untuk mengembangkan kapasitas internal organisasi mengenai keuangan berkelanjutan. Kemudian pengelolaan lingkungan Internal yang ramah lingkungan hidup, pengelolaan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan. Lalu peningkatan Literasi & Inklusi Keuangan yang Berkelanjutan Terhadap Masyarakat Dan Pelaku Industri. Juga pengembangan Produk dan/atau Jasa Keuangan Berkelanjutan.
“Pengembangannya terus secara bertahap, kami mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan. Dalam mobilitas pegawai dengan menyediakan EV Charging Station pada jaringan kantor,” ucap Yuddy.
Selanjutnya, bank bjb juga berkomitmen mengurangi konsumsi bahan bakar fossil. Penggunaan solar panel, perangkat listrik yang hemat energi. Kemudian pengurangan penggunaan tinta dan kertas melalui proses kerja yang paperless. Sampai dengan mendorong gaya hidup rendah emisi karbon melalui “bjb Wellness Program”.
Dengan program-program tersebut, bank bjb telah berhasil mengurangi total emisi gas rumah kaca dari aktivitas operasional sebanyak 21.9%. Tentu hal itu akan terus kami lanjutkan untuk menjadi Emiten dengan Net Zero Emission
CSR Untuk Sosial dan Lingkungan
Adapun pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberikan manfaat sosial dan lingkungan. Termasuk mendorong pengurangan emisi yang berdampak pada perubahan iklim dan pemanasan global. Salah satunya melalui program penanaman pohon. Sebagian besae pelaksanaanya melalui penanaman mangrove yang telah mengurangi emisi karbon sebanyak 33.510 ton Co2 equivalent dalam 4 tahun terakhir.
Sementara itu, guna mngantisipasi dampak risiko perubahan iklim dan lingkungan pada keuangan dan operasional bank, bank bjb juga mendukung kebijakan OJK membangun kerangka penilaian ketahanan model bisnis. Kemudian strategi bank terhadap perubahan iklim, dengan menjadi salah satu bank dalam Task Force Climate Related Financial Risk. Selanjutnya juga melakukan Climate Risk Stress Testing untuk mengukur dan melakukan transisi bisnis ke arah yang lebih rendah karbon.
Bank bjb juga terlibat aktif dalam Bursa Karbon Indonesia. Kemudian juga menjadi BPD pertama yang berpartisipasi melakukan pembelian carbon credit sebagai set off dari emisi carbon yang dihasilkan oleh operasional bank bjb.
Berkat komitmen pada NZE serta penerapan prinsip ESG, bank bjb belum lama ini juga meraih rating tinggi (predikat Leadership AA). Dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dari Global Karbon Foundation (BGK Foundation).
Yuddy menuturkan, bank bjb senantiasa menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan roda bisnis. Sekaligus keberlangsungan lingkungan dan sosial. Perusahaan pun selalu menjadikan praktik usaha berkelanjutan. Sebagai acuan dalam memandu langkah-langkah strategis ekspansi perusahaan.
Yuddy memastikan, memegang teguh komitmen pada NZE. Bank bjb menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan lembaga dalam memberikan kontribusi yang menyeluruh bagi semua stakeholder.
“Hal ini tecermin dari portofolio pembiayaan hijau bank bjb yang terus tumbuh,” ungkap Yuddy.
Pada November 2023, bank bjb meraih penghargaan untuk kategori Best Regional Bank on ESG Implementation. Raihan penghargaan ini karena bank bjb memiliki portofolio pembiayaan hijau mencapai Rp15,1 triliun.
Pembiayaan hijau tersakuekan melalui berbagai program pemerintah. Contohnya, program INDAH untuk proyek infrastruktur; Mesra untuk tempat peribadatan; dan lainnya.
(Press Release bank bjb/Irfansyahriza)