Rabu 11 Desember 2024

Anies Baswedan Sebut Masyarakat Jabar Konsisten Perubahan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Persiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan gelar kampanye akbar di Lapangan Tegalega Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Minggu (28/1/2024).

Anies Baswedan mengaku bersyukur antusiasme masyarakat Jabar dalam mendukung perubahan sangat luar biasa.

Pihaknya pun meyakini dukungan masyarakat Jawa Barat konsisten terhadap perubahan.

BACA JUGA:

Anies Baswedan Disorot Media Asing, Ada Apa?

“Jawa Barat luar biasa. Massa berkumpul begitu banyak dan pesannya perubahan. Kami optimistis, Insya Allah masyarakat Jawa Barat akan konsisten di pilihan perubahan,” kata Anies Baswedan.

Anies menyebut, kehadiran Surya Paloh dan JK merupakan simbol perubahan. Bagaimana tidak, Mereka merupakan dua tokoh besar yang mampu membaca suasana negara secara jernih.

“Mereka adalah orang-orang yang jernih dalam membaca suasana kebangsaan. Pak Surya Paloh sudah mengatakan tanda-tanda perubahan (1,5 tahun) lalu,” ungkapnya.

Adapun JK, sudah merasakan asam garam perjalanan negara ini. Bahkan JK sudah berkecimpung selama 25 tahun di dunia Pemerintahan.

“Pak JK sudah melewati era kepemimpinan yang amat banyak. Beliau sendiri terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun. Dan merasakan betul apa yang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan,” katanya.

“Menurut saya ini adalah pandangan jernih. Pandangan yang perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh anak bangsa bahwa Republik ini sedang ada di persimpangan jalan dan kita konsisten untuk menjaga demokrasi, konsisten menjaga negara hukum, konsisten menjaga adanya praktek dari feodalisme, nepotisme yang memang sudah kita hapus sejak awal,” Anies menambahkan.

BACA JUGA:

Politisi Demokrat Sebut Anies Baswedan Mungkin Petugas Surya Paloh

Menurutnya, kehadiran kedua tokoh ini memberikan pesan semangat kebangsaan Merah Putih di atas segalanya.

Kedua tokoh ini terus menjaga negeri ini agar tidak tergelincir ke dalam praktek yang menyimpang dari prinsip negara hukum dan demokrasi.

“Keduanya menjaga persatuan jauh dari segalanya sambil menjaga agar Republik ini tidak tergelincir ke dalam praktek nepotisme, praktek feodalisme, praktek korupsi dan praktek yang menyimpang dari prinsip negara hukum dan negara demokrasi,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian) 

Berita Terbaru

spot_img