Kamis 12 Desember 2024

Viral! Pegiat Medsos Prihati Utami Beberkan Pelanggaran Paslon 02

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pegiat media sosial (medsos), Prihati Utami, mengunggah sejumlah data terkait sepak terjang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga menopang kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Prihati Utami menyebut selama ini, pasangan Prabowo-Gibran dan Jokowi sudah ugal-ugalan melanggar aturan, mengerahkan sumber daya seakan meleburkan etika demokrasi.

Lewat akun Twitter atau X miliknya, @Prihati_utami membeberkan banyak fakta tentang paslon nomor 02. Mulai dari memasang baliho di monumen wisata, penyalahgunaan bansos, bagi bagi susu saat CFD.

Tak hanya itu, lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran dirasa masih belum sesuai ekspektasi, belakangan ini Jokowi mengeluarkan stetmen bahwa presiden boleh memihak.

Dalam unggahannya, Prihati Utami menyertakan capture postingan media dan media sosial yang menunjukkan penggunaan fasilitas negara secara masif untuk paslon 02. Misalnya, saat sejumlah kader PAN joget-joget kampanye di kantor Kementrian Perdagangan (Kemendag). Sebagaimana diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Selanjutnya, capture video dan berita bagi-bagi uang secara terang-terangan oleh Gus Miftah dengan adanya atribut capres 02. Serta, sejumlah peristiwa politisasi pembagian bansos, yang ditukar kontrak untuk mencoblos salah satu paslon.

Dirinya juga menambahkan caption sebagai berikut:

Sebenarnya sih nggak pengen julid-julid banget ke paslon sebelah, tapi kok lama-lama nggak sadar diri malah tambah ngawur dan ugal-ugalan.
Ngeri aja, semua amunisi dikerahkan, semua diterjunkan sampek nggak ada lagi adab dan etika demokrasi yang dipegang.
Yang dibilang selalu biarkan rakyat yang menilai dan memilih, tapiiii….banyak pemaksaan, banyak intimidasi, banyak pelanggaran yang dinormalisasi.
Apakah demokrasi macam begini yang dimau?
Nih tak kasih liat, rekapan ugal-ugalannya yang mereka lakukan…..
Saya hanya ingin bersuara, memperlihatkan bahwa ini fakta dan nyata. Pelanggaran demi pelanggaran terus dilakukan, dari joget-joget di kantor kementerian hingga gelontoran bansos yg luar biasa di tahun pemilu.
Gmn menurut kamu?

Tak hanya itu, Prihati Utami juga memposting seorang perwira militer Mayor Inf Teddy Indra Wijaya yang masuk barisan Prabowo saat debat capres. Mayor Inf Teddy Indra Wijaya sendiri merupakan seorang perwira menegah TNI, bertugas menjadi ajudan Menhan RI sejak tahun 2020.

Tak hanya itu, ada juga berbagai berita Presiden saat mendatangi setiap titik yang didatangi oleh paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

Dirinya menambahkan caption:

Nih simak lagi, sampek ngawur pasang baliho di Ikon Kota, ini klo gak punya kuasa kayaknya nggak mungkin bisa naik-naik bukit buat demi pasang baliho didistu….ikon kota siapa punya????
Ada juga berita cawapres 02 Gibran Rakabuming saat bagi-bagi susu di Car Free Day (CFD) yang dianggap melanggar oleh Bawaslu. Lalu, penampakan ribuan paket minyak dengan logo Prabowo-Gibran dan bahkan insiden ribuan surat suara pemilu 2024 yang buru-buru dikirim ke Taiwan.

Postingan @Prihati_utamin tersebut viral di Twitter, hingga tayang atau dilihat 1,7 juta kali. Disukai 31 ribu akun, mendapat 659 komentar, serta 13 ribu kali direply.

Akun @maspandam berkomentar tentang permainan Jokowi yang dinilai banyak pihak telah mengabaikan aspek-aspek etika.

“kok makin ancur ancuran ginj mainnya, kuabeh diosak asikkkkk,” katanya.

Akun @dodonghae16 merasa miris karena banyak intimidasi hingga pelanggaran.

“lama lama jadi miris banget, demokrasi yg seharusnya jadi wadah bagi masyarakat untuk bersuara, tapi apa yg terjadi saat ini justru memprihatinkan. intimidasi, pelanggaran, dan pemaksaan malah jadi merusak esensi demokrasi kita sendiri. tetap suarakan kebenaran,” katanya.

Tak hanya itu, akun @AghniaKhasanah membeberkan 02 tak hanya gimmick tapi juga melanggar prinsip dasar demokrasi.

“bukan hanya pencitraan dan gimmick. tetapi apa yg dilakukan oleh paslon sebelah nyata nyata melanggar prinsip dasar demokrasi. pelanggaran di segala bidang, dari ETIKA hingga BANSOS, jelas menciptakan atmosfer yg samsek tidak sehat untuk demokrasi” katanya.

“Banyak pelanggaran, tapi kenapa tidak ada kejelasan hukumannya. Seolah aturan yang ditetapkan dan penetapan pelanggaran cuman formalitas. Tidak membuat kapok, malah mereka masih bisa joget meski rekor pelanggarannya bejibun!” kata @ChubbyAnh.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img