FOKUSjabar.id: Eco Driving: Tips Berkendara Hemat BBM dan Lingkungan. Irit atau tidaknya sebuah mobil tidak hanya bergantung pada kondisi dan spesifikasi kendaraan, tetapi juga pada gaya berkendara pengemudi.
Untuk mencapai efisiensi bahan bakar minyak (BBM) maksimal, penting bagi pengemudi memiliki pengetahuan tentang eco driving atau cara berkendara hemat BBM.
Menurut Nissan College Trainer, Sugihendi, dapat meningkatkan efisiensi konsumsi BBM hingga 20 persen.
“Eco driving melibatkan teori dan praktik yang berpadu dengan kesiapan pengemudi dan mobil itu sendiri,” ujar Sugi dalam Workshop Intelligent Mobility di Bandung, Jawa Barat.
Sugi menekankan bahwa teori dan spesifikasi mobil yang bagus akan sia-sia jika pengemudi tidak bersikap defensif. Sebanyak 50 persen dari teknik ini melibatkan pola pikir atau mindset pengemudi.
Teknik Eco Driving
“Satu hal yang harus dihindari saat menggunakan teknik ini adalah bertindak agresif, yang sebenarnya adalah hal yang paling sulit. Bertindak agresif membuat kaki kanan, yang menginjak pedal gas, seolah-olah ‘kehilangan sekolah’,” tegasnya.
Setelah berhasil mengendalikan emosi, pembicaraan beralih ke teknik dan praktik berkendara secara rutin.
Melibatkan injakan gas yang halus, akselerasi yang lembut dan konsisten, serta menjaga putaran mesin di bawah 2.000 rpm.
Bagi pengemudi mobil bertransmisi manual, disarankan untuk segera mengganti gigi secepat mungkin.
Baca Juga: Melintasi Batas: Mengungkap Fitur Keamanan Terbaru dalam Dunia Otomotif
Sementara bagi mobil bertransmisi otomatis atau CVT, cukup tahan gas pada putaran mesin maksimal 2.000 rpm.
Pentingnya mengantisipasi kondisi lalu lintas juga menjadi bagian integral dari eco driving.
Pengemudi sebaiknya memperhitungkan waktu perjalanan dan cerdas dalam memilih lajur di jalan raya, baik dalam kondisi lalu lintas lancar maupun macet.
Dalam keadaan macet, injakan pedal gas harus tetap halus dengan putaran mesin tidak melebihi 2.000 rpm.
Untuk mobil bertransmisi otomatis, trik yang bisa kita lakukan adalah membiarkan mobil meluncur sendiri dengan melepas pedal rem.
Sugi juga menyoroti pentingnya menghindari penggunaan setengah kopling pada mobil manual, karena dapat menghabiskan BBM secara percuma.
Teknik ini melibatkan melepas gas secara dini dan memanfaatkan gaya dorong atau gravitasi untuk membuat mobil bergerak.
Latihan menggunakan engine brake dengan memperhatikan rpm juga menjadi aspek penting dari eco driving.
Dengan memahami dan mengimplementasikan eco driving, pengemudi tidak hanya dapat menghemat BBM, tetapi juga memberikan kontribusi positif pada lingkungan.
Selain itu, gaya berkendara hemat BBM juga dapat membantu menjaga kondisi mobil dan meningkatkan keselamatan berkendara.
(Erwin)