Kamis 12 Desember 2024

Kapan Waktu Tepat Berinvestasi? Ini Kata BEI Jabar

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Berinvestasi menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat saat ini untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang atau financial freedom. Namun harus juga diperhatikan waktu yang tepat untuk melakukan investasi tersebut.

Kepala Kantor BEI Jawa Barat, Achmad Dirgantara mengatakan, salah satu alasan utama berinvestasi adalah menambah passive income yaitu penghasilan yang tidak bisa kita peroleh secara langsung. Artinya, kita masih bisa mendapatkan penghasilan walaupun kita sedang tidak aktif bekerja dan tentunya imbal hasil yang diterima akan berbeda tergantung jenis instrumen investasi dan jangka waktu dari produk investasi yang dipilih.

“Jika kita hanya mengandalkan gaji bulanan, maka tujuan finansial kita mungkin akan sulit untuk dicapai. Sementara dengan berinvestasi, setidaknya dapat membantu kita untuk mempercepat dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang,” kata Achmad kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).

Achmad menuturkan, investasi memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Mulai dengan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Seorang investor harus bisa memilah atau mengelompokkan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu. Dengan begitu, kita dapat menyesuaikan investasi kita dengan kebutuhan finansial di masa yang akan datang.

fokusjabar berinvestasi BEI
Kepala Kantor BEI Jawa Barat, Achmad Dirgantara. (FOTO: Istimewa/WEB)

Selain itu, investasi yang terukur akan menghindarkan kita dari berutang dan lebih siap menghadapi situasi yang tak terduga di masa depan. Kemudian, investasi memiliki beragam jenis instrumen yang berbeda-beda sehingga kita bisa menyesuaikan instrumen apa yang akan dipilih sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing karena setiap instrumen membutuhkan modal yang berbeda-beda, mulai dari puluhan ribu sampai dengan ratusan juta rupiah.

“Pada akhirnya, salah satu alasan untuk berinvestasi adalah untuk mencapai financial freedom yaitu kondisi di mana kita tidak perlu lagi khawatir terkait biaya hidup kita di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan mencapai financial freedom, kita akan memiliki dana lebih untuk membantu orang lain karena kebutuhan hidup kita telah tercukupi dan tentunya hal ini akan tercapai apabila investasi yang kita lakukan dapat dikelola dengan baik,” Achmad menuturkan.

Namun hal penting yang harus diketahui sebelum melakukan investasi, kata Achmad, salah satunya adalah memilih waktu yang tepat. Terkadang, seorang individu memilih berinvestasi karena diajak sesorang dan atau mengikuti trend.

Saat seseorang sudah memiliki penghasilan, maka yang pertama dilakukan pada umumnya adalah membuka rekening tabungan di bank untuk menampung gaji atau hasil usaha yang diperoleh setiap bulan atau setiap harinya. Selain digunakan untuk biaya hidup, penghasilan yang diterima tersebut harus ada yang disisihkan dalam bentuk tabungan untuk biaya hidup dan membiayai gaya hidup.

“Saat tabungan yang diperoleh semakin besar, biasanya seseorang mulai berpikir untuk mengembangkan dananya dalam bentuk investasi. Lalu, kapan investasi bisa disisihkan? Jawabannya adalah ketika nilai tabungan yang diperoleh telah mencapai 3-6 kali biaya hidup bulanan atau telah mampu memenuhi kebutuhan dana darurat,” Achmad menjelaskan.

Syarat lainnya yang perlu dipenuhi sebelum memulai berinvestasi, lanjut dia, adalah perlu menyisihkan sebagian dana yang kita miliki untuk membeli asuransi atau proteksi salah satunya adalah asuransi kesehatan. Jika tidak mendapatkan asuransi kesehatan dari tempat kerja, maka membeli asuransi kesehatan swasta atau membayar asuransi yang dikelola pemerintah yakni BPJS bisa menjadi pilihan.

“Sehingga saat terjadi risiko sakit atau meninggal dunia, kita tidak perlu lagi untuk menggunakan tabungan atau menjual aset yang dimiliki untuk membiayai kebutuhan hidup,” dia menambahkan.

Pada dasarnya, investasi merupakan bentuk penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Terdapat berbagai cara dan variasi instrumen untuk berinvestasi yang risiko dan imbal hasilnya telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.

Setiap individu dipastikan memiliki tujuan jangka panjang agar kehidupannya menjadi lebih baik di masa depan. Misalnya memiliki perencanaan keuangan untuk menikah, membangun rumah, membiayai sekolah anak, traveling, dan lain sebagainya.

“Nah, setelah kita menentukan tujuan barulah kita mulai berinvestasi. Kenapa dengan menabung saja tidak cukup? Karena ada perbedaan utama antara berinvestasi dan menabung yakni nilai uang yang kita miliki. Dengan menabung uang kita akan tergerus inflasi sehingga membuat nilai uang kita menyusut seiring waktu. Sementara dengan berinvestasi kita dapat menjaga nilai uang kita terhadap kenaikan harga barang dan jasa,” Achmad menerangkan.

Karena itu, Achmad mengatakan jika investasi penting untuk masa depan dan tidak hanya sekadar mengikuti tren. Dengan berinvestasi, kita dapat memahami seluruh risiko, jenis instrumennya, serta tujuan investasi.

“Jangan lupa untuk mendiversifikasi aset dan terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap aset investasi kita. Perlu diingat pula jika sebelum melakukan investasi kita harus memastikan kesehatan finansial kita terlebih dahulu, pastikan juga tidak mengorbankan kebutuhan utama dan pastikan pula tabungan dana darurat serta alokasi untuk proteksi sudah disiapkan,” kata Achmad.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img