BANDUNG,FOKUSJabar.id: Band punk asal Kota Bandung, DT09 menjadi salah satu pengisi acara pada perayaan HUT ke-14 Viking Jepang (Baraya Viking Jepang) di Yokohama, 2 Januari 2024 lalu.
Band yang terbentuk sejak tahun 2005, dengan personel yang terdiri dari Rian (vocal), Marday (gitar), Syami (gitar), Dotro (bass) dan Tio (drum) mengungkapkan curahan hati usai manggung diperayaan HUT Viking Jepang.
BACA JUGA: Satu Tewas dan Terluka Akibat Mobil Pengangkut Gas LPG Terhantam Kereta Api
DT09 mengaku bangga bisa menjadi salah satu pengisi acara pada perayaan HUT Viking Jepang. Terlebih ini merupakan kali pertamanya manggung di Jepang.
“Kurang lebih 4.821 kilometer bukanlah jarak yang cukup dekat. Jauh dari kota kelahiran, kami “Bertandang” untuk berteriak mengumandangkan anthem songs “Kebanggan Bandung” bagi ribuan Penonton pada awal tahun ini, tepatnya pada Selasa 2 Januari, 1000 Club Yokohama, Jepang,” tulis DT09 dalam keterangan yang diterima FOKUSJabar.
BACA JUGA: Pasca Debat Capres Ketiga, Fenomena Ratusan Netizen Menangis Di Sosial Media Terus Bertambah
Sebelumnya DT09 hanya melihat berbagai hal mengenai Jepang dari berbagai gambar yang dibagikan dalam produk elektronik sekitar tahun 90an. Namun, akhirnya pada awal 2024 mereka bisa manggung di negara tersebut.
“Akhirnya kini pernah menginjakkan kaki di negeri Sakura itu, landing pada 1°C musim winter sangatlah asing bagi setiap pori pori para personil “Lembang mah eweuh nanaonan lurd”. Namun inilah musik bahasa yang universal yang tentunya dapat menembus dimensi ruang ruang ketidakmungkinan,” tulisnya kembali.
DT09 yang terlahir dari grassroot dan pentas dari gang ke gang dan berbagai club. Bahkan terkadang dibayar dengan minuman tradisional, akhirnya bisa menginjakan kakinya dan manggung di Jepang.
“Akhirnya kami menyimpulkan bahwa konsistensi adalah kunci dari segalanya, and we’ll never foget the roots,” tambahnya.
Pengalamannya manggung di Jepang tersebut, tidak akan bisa dilupakan oleh DT09.
“Akhir kata Arigatou Gozaimasu untuk kalian yang bersenang senang dalam moshpit kala itu, biarlah Jepang dengan kedisiplinannya dan Bandung dengan keramah tamahannya, sejauh apapun kalian pergi Bandung adalah tempat kalian pulang. Silih jagaan dilembur batur, silih kuatkeun di imah salira, Kabeh dulur,” pungkasnya.
(Arif/Anthika Asmara)