Kamis 12 Desember 2024

Bersama Akademisi dan Disparbud Daerah, Traveloka Dorong Pertumbuhan Ekonomi

JAKARTA,FOKUSJabar.id: Berkolaborasi dengan akademisi dan dinas pariwisata daerah, platform travel terdepan se-Asia Tenggara Traveloka terus memperkuat komitmen pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan.

Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi itu didukung dengan pemaparan hasil studi dampak sosial-ekonomi Traveloka yang dirilis PwC Indonesia di berbagai universitas di tiga kota destinasi wisata, seperti Bali, Bandung dan Yogyakarta.

Adapun rangkaian sosialisasi, telah dilakukan pada tanggal 4-12 Desember 2023 itu diikuti 500 peserta dari mahasiswa, akademisi, dan aparatur pemerintahan daerah.

Sosialisasi dilakukan untuk mendiskusikan secara terbuka dampak sosial-ekonomi Traveloka dan industri pariwisata terhadap kebangkitan ekonomi pascapandemi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk institusi pendidikan serta dinas pariwisata daerah.

BACA JUGA:

Traveloka
Perwakilan Traveloka, akademisi, dan Dinas Pariwisata daerah berfoto bersama seusai berdiskusi di Politeknik Pariwisata NHI Bandung (ist)

Hasil studi yang dirilis PwC Indonesia, Traveloka berperan dalam mendorong peningkatan Nilai Tambah Bruto (Gross Value Added/GVA) Indonesia hingga Rp155 trilyun selama empat tahun sejak 2019-2022.

Dari jumlah tersebut, sektor pariwisata menyumbang hampir Rp70 trilyun, atau 2,70 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sektor perjalanan dan pariwisata pascapandemi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Presiden Traveloka Caesar Indra mengatakan, kontribusi signifikan yang dihasilkan dari ripple effect digitalisasi pariwisata tidak hanyabpada pertumbuhan ekonomi nasional. Lebih dari itu mencakup lapangan pekerjaan dan sektor terkait lainnya.

“Kami berinisiatif membawa hasil studi ini sebagai bahan diskusi, berkolaborasi dengan para akademisi serta dinas pariwisata daerah agar masyarakat, terutama praktisi pariwisata serta UMKM dapat menggali lebih dalam peluang peningkatan kualitas serta pertumbuhan pariwisata di setiap daerah,” kata Caesar.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menyambut baik inisiatif Traveloka. Seiring berakhirnya pandemi, pihaknya melihat pulihnya sektor pariwisata Bali menumbuhkan optimisme dalam mencapai target kunjungan wisatawan yang ditetapkan pemerintah.

“Sebagai provinsi dengan penggerak perekonomian terbesar berada di sektor pariwisata, inisiatif semacam ini memberikan pemahaman lebih dalam terhadap peran aktif pariwisata dengan sektor penunjang lainnya dalam membangun ekonomi bangsa. Forum diskusi ini pun membuka peluang kerja sama dalam hal meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama di bidang digitalisasi pariwisata untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Bali,” kata Tjok.

Studi dampak sosial-ekonomi tersebut juga menyoroti dampak Traveloka yang memungkinkan para mitranya di Indonesia membuka akses ke pasar global baru dan berinovasi mendiversifikasi aliran pendapatan.

Sebanyak 86 persen pelaku usaha yang berpartisipasi dalam studi ini setuju bahwa Traveloka telah membantu mempercepat pertumbuhan bisnis mereka di sektor Travel & Tourism, Food & Beverages, dan Lifestyle. Responden melaporkan rata-rata pertumbuhan perjualan sebesar 50-70 persen setelah bermitra dengan Traveloka.

Tidak hanya itu, Traveloka juga berperan menjadi katalisator untuk mempromosikan bisnis lokal dan inklusi sosial di industri perjalanan dan pariwisata dengan meningkatkan visibilitas bisnis, meningkatkan aktivitas pariwisata lokal, serta menghidupkan kembali minat dan apresiasi terhadap warisan budaya.

Studi mencatat sebesar 67 persen pelaku usaha berbasis di destinasi yang belum banyak dikenal melaporkan adanya tren positif dalam hal kunjungan ke bisnis mereka setelah bermitra dengan Traveloka.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Bandung Arief Binafianto mengatakan, fokus Kota Bandung saat ini adalah menyelaraskan kebijakan dan program pengembangan destinasi pariwisata daerah dan provinsi.

“Melalui forum diskusi semacam ini, kami berharap kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta semakin terjalin terutama sebagai masukan bagi kami dalam merumuskan arah kebijakan pariwisata untuk memajukan perekonomian daerah. Adapun yang perlu dikaji ulang adalah pemindahan bandara ke Kertajati kalau kita fokus terhadap Kota Bandung,” kata Arief.

Global Sustainable Tourism Council (GSTC)

Traveloka
Perwakilan Traveloka, akademisi, dan Dinas Pariwisata daerah berfoto bersama seusai berdiskusi di Politeknik Pariwisata NHI Bandung (ist)

Dalam kegiatan pemaparan tersebut, Traveloka juga memperkenalkan standar GSTC kepada mitra bisnis lokal. Komitmen Traveloka untuk berkontribusi lebih lanjut pada pariwisata berkelanjutan terwujud melalui kemitraan strategis dengan berbagai institusi dan lembaga terkemuka seperti GSTC.

Sejak 2022, Traveloka melakukan pelatihan sertifikasi GSTC bagi para pelaku pariwisata terutama bagi mitra di industri akomodasi. Saat ini ada 110 mitra akomodasi di tiga negara di Asia Tenggara telah mengikuti sesi pelatihan yang diselenggarakan Traveloka.

Berdasarkan survei internal pengguna Traveloka mengenai produk keberlanjutan, ditemukan bahwa 88 persen pengguna yang disurvei di Indonesia menghargai pilihan untuk mengimbangi jejak karbon mereka saat memesan penerbangan di aplikasi Traveloka. Selain itu, 80 persen responden mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung memilih akomodasi yang menerapkan praktik keberlanjutan.

Adapun rangkaian diskusi, dilaksanakan berurutan di Politeknik Negeri Bali, Politeknik Pariwisata NHI, Bandung, dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dalam kegiatan tersebut dihadirkan akademisi dari masing-masing universitas sebagai narasumber. Ada Kaprodi Perencanaan Pariwisata Poltek Negeri Bali Prof. Ni Made Ernawati, dosen Poltek Pariwisata NHI Bandung R.Anggi Supriadi, dan dosen UGM Yogyakarta M Sidiq Wicaksono.

Para narasumber menjadi pembicara untuk beberapa topik sesuai daerah masing-masing, di antaranya terkait perkembangan kondisi pariwisata daerah, serta peran digitalisasi dalam mendorong kebangkitan sektor pariwisata daerah. Mereka juga menekankan peran penting platform Traveloka dalam memajukan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.

Melalui forum diskusi tersebut, Traveloka kembali memperkuat posisinya sebagai platform travel terdepan yang fokus pada inovasi digitalisasi pariwisata serta peningkatan kualitas untuk pariwisata berkelanjutan.

“Industri perjalanan dan pariwisata merupakan benang merah yang merangkul berbagai sektor penunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Traveloka siap berkolaborasi dengan mitra akademisi dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan kualitas sektor pariwisata, baik dalam hal peningkatan kualitas sumber daya di ranah digitalisasi pariwisata maupun mendorong kemitraan dengan pelaku usaha perjalanan dan pariwisata,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img